Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ratna Juwita Sari (duta.co/syaiful adam)

TUBAN  | duta.co – Terkait keluhan petani perihal sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Tuban. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ratna Juwita Sari meminta satuan tugas (Satgas) pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi turun ke lapangan untuk memperketat pengawasan distribusinya.

“Kami minta tolong kepada Satgas untuk melakukan pengawasan lebih ketat lagi terkait pendistribusian pupuk,” terang Ratna Juwita Sari. Kamis (15/10/2020)

Lebih lanjut wanita yang biasa disapa Mbak Ita itu menambahkan dengan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap pendistribusian pupuk bersubsisi hingga ke tingkat petani atau desa ini, diharapkan alur pendistribusian lebih tetap sasaran dan merata serta meminimalisir penyalagunaan pupuk bersubsidi.

Saat ini alokasi stok pupuk subsidi telah ditambah oleh pemerintah. Sehingga jika sampai terjadi barang tidak ada dipasaran maka itu akan menimbulkan pertikaian (dispute) yang harus diantisipasi.

“Itu yang harus di antisipasi agar petani tidak kesulitan,” tambah wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX meliputi Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.

Politisi perempuan itu mengaku telah menyampaikan aspirasi dapil terkait kondisi pupuk subsidi di wilayah Tuban kepada PT Pupuk Indonesia dan PT Petrokimia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR. Hasilnya, persyaratan membeli pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani di tahun ini dihapus atau di tiadakan.

“Persyaratan kartu tani (penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani, red) telah ditarik atau dihapuskan di tahun 2020. Hal itu diharapkan mempermudah petani untuk memperoleh pupuk. Persyaratan kartu tani ini berfungsi di 2021,” beber Ratna Juwita Sari.

Selain itu, ia mengaku pemerintah pusat telah melakukan penambahan alokasi anggaran pupuk bersubsidi sekitar Rp 3,7 triliun dari Rp 240 triliun lebih yang telah dianggarkan di tahun ini. Dengan penambahan itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di hari ini.

“Stok ada, karena kuota terbatas yang harus ada revisi ulang, sehingga mereka tidak bisa menyalurkan. Jadi pupuk itu ada dan tersedia,” pungkasnya (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry