BOJONEGORO | duta.co – Warga Desa Bakung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro mendapat giliran Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Program dari pemerintah pusat itu merupakan fasilitas untuk masyarakat supaya tanahnya memiliki hak dan berkekuatan hukum tetap berupa sertifikat tanah.
Ketua Panitia PTSL Desa Bakung, Suparman menjelaskan, program PTSL ini memang sangat dinanti oleh masyarakat. Sebab, jika warga hendak mengurus pendaftaran sertifikat tanahnya secara mandiri atau reguler membutuhkan biaya yang tidak murah.
“Bagi warga Bakung ini berkah yang luar biasa, soalnya kalau ngurus sendiri butuh biaya antara Rp 5-7 juta,” jelasnya, Kamis (2/6/2022).
Untuk biaya pendaftaran PTSL di Desa Bakung, kata dia, sebesar Rp 600 ribu. Nominal tersebut bukan merupakan keputusan sepihak, melainkan telah ditetapkan dalam Musyawarah Desa (Musdes) yang di dalamnya terdapat unsur masyarakat yang diwakili oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Biaya yang muncul itu atas dasar kesepakatan bersama semua elemen Desa Bakung melalui Musdes,” ungkap Suparman.
Ahmad Dahlan, warga Desa Bakung RT 2 RW 3, mengaku bersyukur dapat mengikuti program PTSL dan merasa terbantu dengan adanya program tersebut, 1 bidang tanah telah didaftarkan ke panitia setempat. Dia juga tidak merasa keberatan dengan biaya yang telah menjadi keputusan bersama itu.
“Alhamdulillah tidak keberatan, saya merasa sangat dibantu sekali,” ucapnya.
Begitu pula Komari, yang juga tidak merasa keberatan atas biaya pendaftaran PTSL senilai Rp 600 ribu. Dia telah mendaftarkan 3 bidang tanah kepada panitia PTSL Desa Bakung, yang harapannya kedepan tanahnya memiliki kekuatan hukum tetap berupa sertifikat tanah.
“Berarti Rp 600 kali tiga, sama sekali tidak keberatan. Jangankan 600, biaya satu juta saya siap,” kata Komari yang juga beralamat di RT 2 RW 3 Desa Bakung itu.
Dia melanjutkan, sudah lama dia dan keluarga ingin mengurus sertifikat tanah miliknya, namun biaya reguler tidak bisa dijangkau olehnya dan keluarga.
“Sudah lama pengen ngurus sertifikat, tapi terhalang dana,” pungkasnya. (abr)
