Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono baju putih duduk di kursi no2, dari depan sebelah kanan Sekda Mokh. Sodiq Tri Widyanto, baju putih sejajar bersama Dandim Letkol Inf Totok Kismantoro dan Kapolres AKBP I Wayan Winaya. (mifta/duta.co)

NGAWI | duta.co – Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono bersama jajaran forpimda dan jajaran OPD Dinas, mengikuti rapat evaluasi PPKM Mikro yang dipimpin Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo. Acara digelar secara daring, bertempat di Pendopo Wedya Graha Pemkab Ngawi, pukul 09:00 – 10:00 WIB, Rabu, (3/3/2021)

Poin pembahasan dalam rapat antara lain, tentang perkembangan Covid-19 di tingkat Desa, dengan perkembangan warna zona merah, oranye, kuning dan hijau di tingkat RT, serta pembahasan posko yang ada ditiap-tiap desa, dan pelaksanaan penyerapan Dana Desa 2021 setelah direfokusing.

Dalam hal ini, Pemkab Ngawi mendapat apresiasi dari Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, terkait penerapan PPKM Mikro, dinilai berhasil sukses karena tinggal 69 RT yang berzona warna kuning dari total 5.608 RT yang ada di Kabupaten Ngawi, harapannya minggu depan, semua sudah berubah menjadi zona hijau.

Sebelumnya melalui daring, Mas Ony, sapaan Bupati Ngawi, memaparkan tentang perkembangan Covid-19 di Kabupaten Ngawi. Dikatakannya, data per 2 Maret 2021, untuk kasus terkonfirmasi positif berjumlah 1391 orang, sembuh 1202 orang, dan yang aktif 84 orang, meninggal 105 orang, suspek 56 orang dan propable ada 2 orang.

“Dari 77 RT menjadi 69 masih dalam zona kuning, selebihnya sudah zona hijau dari total keseluruhan berjumlah 5.608 RT,” papar Mas Ony, Rabu, (3/3/2021)

Ia juga menyampaikan, tentang penanganan Covid-19 di lembaga kuratif RS dr Soeroto tinggal 33 persen, dari kapasitas 55 bet menjadi 80 bet, dengan 6 ruang ICU yang sebelumnya hanya tersedia 2 ruangan. Selanjutnya, RS Widodo yang menjadi rujukan, tersedia kapasitas 24 bet dari 12 bet, dengan 4 ruang ICU yang sebelumnya berjumlah 2 ruangan.

Lebih lanjut, dalam paparannya terkait penerapan PPKM Mikro, ada 4 posko cek poin yang sudah mulai direlaksasi, dan difokuskan pada 217 posko yang ada di masing-masing kelurahan/desa, serta 19 posko yang ada ditiap-tiap Kecamatan seluruh Kabupaten Ngawi.

Selain itu, Mas Ony juga menjelaskan tentang pelaksanaan PPKM Mikro yang dapat memudahkan untuk trasing dan screnning, dengan menggunakan pcr swab mandiri milik Pemkab Ngawi, berkapasitas 48 sempel testing per hari, dan hasilnya langsung dapat diketahui.

“Jadi PPKM Mikro itu merupakan strategi berkeadilan. Artinya, bagi desa yang berzona hijau boleh melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti, hajatan, pariwisata, pusat pembelanjaan dan pasar hewan, semua boleh di buka. Namun, disiplin prokesnya harus diperketat,” jelas Mas Ony.

Ia menambahkan, untuk wilayah desa yang masih berzona merah, memang dilarang dan tidak diperbolehkan untuk melakukan semua aktivitas sosial kemasyarakatan.(mif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry