Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor, didampingi Forkopimka saat tinjau banjir di Tiga Desa di Kecamatan Tanggulangin (FT/dok.Duta./LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Akibat curah hujan tinggi yang terjadi hari Minggu, (13/2/22), menyebabkan tiga Desa di wilayah Kecamatan Tanggulangin mengalami genangan air setinggi sekiatr 15 cm. Tiga desa tersebut yakni desa Kedungbanteng, desa Banjarasri dan desa Banjarpanji.

Genangan air tidak hanya terjadi di rumah warga, beberapa sekolahan seperti SMP Negeri 2 Tanggulangin juga terjadi genangan. Pihak sekolah sementara meliburkan sampai genangan surut.

Camat Tanggulangin, Sabino Mariano, dikonfirmasi terkait banjir Kepda duta, Selasa, (15/2/22), mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sidoarjo, dalam hal ini Bupati dan Wabup serta para Kepala OPD teknis lainnya atas segala upaya sudah dilakukan oleh dalam pengendalian banjir di tiga desa tersebut dan dalam kunjungannya kemarin.

“Upaya-upaya itu antara lain pembuatan Kisdam permanen (konstruksi bangunan air yang bersifat sementara berfungsi supaya air sungai tidak masuk ke dalam galian) sebanyak 3 buah, pengurukan jalan dan rumah warga dan penyediaan Pompa/blower sebanyak 15 unit. Dan sudah berfungsi,” ungkap Sabino.

Untuk jangka panjang, keberadaan Kisdam permanen yang berfungsi untuk penempatan pompa secara permanen akan sangat membantu dalam pengendalian air di tiga desa itu.

Namun demikian, setiap tahun akan terus dievaluasi agar infrastruktur yang dibangun benar-benar berfungsi dengan baik sehingga bisa mengurangi dampak banjir yang menahun di tiga desa tersebut.

“Kedepan kami juga sedang menyiapkan hasil analisis wilayah terkait banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi sehingga menyebabkan luapan air dari sungai, seperti sungai ketapang yang menyebabkan banjir di sekitar desa Kalitengah, Gempolsari dan Kalidawir yang mengarah kepada revitalisasi sungai dan pembuatan busem untuk kawasan tersebut,” tutup Sabino.

Sementara, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, dalam kunjungan ke lokasi banjir mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi penyebab surut air yang lamban. Menurutnya, selain karena curah hujan yang tinggi pada hari Minggu kemarin, juga disebabkan air pasang laut atau banjir rob.

“Kita evaluasi lagi ini kenapa airnya tidak segera surut. Nanti bangunan Kisdam lama akan dibongkar karena sudah ada Kisdam baru. Kita akan terus evaluasi penanganan banjir di tiga desa ini. Karena kondisi geografisnya memang berbeda dengan tempat lain karena disini terjadi penurunan tanah atau sendimentasi,” ujar Muhdlor usai sidak di SMP Negeri 2 Tanggulangin desa Kedungbanteng. Senin, (14/2/22) kemarin.

Evaluasi lainnya, kata Muhdlor, pihaknya akan menambah jumlah pompa yang akan ditempatkan di Kisdam yang baru selesai dibangun. Penambahan pompa tersebut untuk membantu mempercepat penyedotan genangan air biar segera surut.

“Pompa akan kita tambah, dipasang di Kisdam yang baru supaya mempercepat penyedotan genangan. Tahun ini ada pengadaan penambahan pompa baru lagi. Kita maksimalkan penyedotannya,” pungkasnya. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry