DAMAI: Perdamaian kasus pemukulan wartawan saat derby PSIM Jogja vs Persis Solo, berakhir damai dengan penuh keakraban. (duta.co/dok)

MADIUN | duta.co -Kasus pemukulan wartawan saat laga derby Mataram antara Persis Solo melawan PSIM Jogja di Stadion Wilis, Kota Madiun, berakhir damai di Mapolres Madiun Kota, Senin (19/8) malam lalu.

Wiwit Eko Prasetyo wartawan BBS TV Madiun dipukul diduga suporter Persis Solo mencabut laporan pemukulan tersebut di Polres Madiun Kota. Laporan dicabut setelah adanya mediasi, hadir dalam mediasi yaitu Wiwit, Panpel Persis Solo diwakili Didik Daryanto dan elemen suporter yang diwakili Presiden Pasoepati Aulia Haryo Suryo.

“Saya menerima permintaan maaf dari pihak Persis Solo maupun dari perwakilan suporter. Saat ini laporan mengenai pemukulan di Polres Madiun Kota sudah saya cabut,” ujar Wiwit.

Ia meminta kepada elemen suporter Persis Solo untuk tidak lagi melakukan aksi anarkistis dan tindakan intimidasi terhadap wartawan. Selain itu, meminta manajemen Persis Solo untuk menjamin keselamatan wartawan saat melakukan peliputan di setiap laga, khususnya saat berlaga di Stadion Wilis, Kota Madiun.

“Kami hanya menyayangkan aksi pemukulan itu. Kami berharap ke depan Persis Solo bisa menjamin keselamatan para jurnalis yang sedang melaksanakan tugas peliputan,” ujarnya.

Permintaan itu pun disanggupi Ketua Panpel Persis Solo dan Presiden Pasoepati.

Menanggapi hal itu, Didik Daryanto menyampaikan permintaan maaf kepada Wiwit dan wartawan Madiun, insiden ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi bagi panitia dan para suporter. “Untukpertandingan berikutnya, kami menjamin akan memberikan perlindungan kepada para wartawan sedang meliput,” tandasnya.

Soal kerusakan dan biaya pengobatan, pihak Panpel Persis Solo siap mengganti, berharap insiden itu terakhir.

“Kami juga berterima kasih atas dicabutnya laporan, kami juga masih melakoni sejumlah pertandingan ber home base di Stadion Wilis,” ujar Didik lagi. (ags)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry