BANTUAN : Wawali kota Malang Sofyan Edi Sujarwo (tengah berkopyah) didampingi Kadinsos kota Malang Sri Wahyuningtyas bersama seluruh pembina LKSA siap memberikan yang terbaik untuk anak panti. (ft/dedik ahmad)

MALANG | duta.co -Kepedulian Pemkot Malang dalam mengayomi warganya yang kurang beruntung ditunjukan dengan memberikan perhatian kebutuhan gizi pada 2 ribu anak panti.

Wakil Walikota (Wawali) Malang, Sofyan Edi Sujarwo di acara Pemberian Bantuan Permakanan kepada Lembaga kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) mengatakan Pemerintah kota Malang akan selalu hadir bersama dalam memberikan pelayanan yang terus dioptimalkan untuk anak-anak yatim.

“Mudah-mudahan di kota Malang  tidak terjadi penyelewengan bantuan seperti di daerah lain. Panti dan penyelenggara lembaga kesejahteraan sosial anak harus amanah,” tukas Sofyan Edi.

Tercatat ada 39 panti asuhan yang telah berbadan hukum yang diberi bantuan ini. Namun Pemkot Malang dalam hal ini Dinas Sosial kota Malang tidak hari saja memberikan bantuan, tiap bulan rutin sudah dilakukan.

Lebih lanjut Wawali mengutarakan, perhatian dan pengayoman kepada fakir miskin dan anak yatim merupakan amanat Undang-undang, demikian juga hal tersebut merupakan perintah dari agama apapun. Memang Pemerintah tidak mampu melakukan pembinaan dan pendidikan pada anak yatim sendiri, melalui tangan panti asuhanlah membina anak yatim dapat terwujud.

“Namun untuk optimalisasi pelayanan pada anak yatim ini perlu verifikasi dan standarisasi. LKSA harus punya acuan pelayanan sebagai ikhtiar memberikan yang terbaik untuk anak-anak yang kurang beruntung ini,” tandas Sofwan Edi.

Jika tidak ada standart pelayanan dan pendidikan, dikhawatirkan akan melenceng dari tujuan mulia semula. Jangan sampai nama panti hanya sebagai kamuflase mengormesilkan anak yatim saja.

“Hari ini mungkin kita capek mengurusi anak yatim dan tidak menerima apa-apa, cuma kelak nanti di akherat, kita berharap perjuangan mengentaskan anak yatim ini menjadi amal kebaikan untuk menemui Allah,” wejang Wawali.

Kepala Dinas Sosial kota Malang, Dra Sri Wahyuningtyas MSi  menyampaikan, bahwa selain program pemberian untuk panti asuhan, Pemkot Malang juga telah menggulirkan berbagai program yang merupakan hasil studi banding ke Jogja. Salah satunya program penanganan kemiskinan pada para gelandangan dan pemulung.

“Mereka akan disesment sesuai bakat minat, kemudian diberi pelatihan dan permodalan, karena penguraian masalah kemiskinan juga sangat pelik dan perlu perhatian, agar mereka jika tidak terjerumus lagi menjadi pengemis. Juga program untuk warga kota Malang yang lanjut usia (Lansia), yang akan didampingi pramu bakti dan psikolog, yang untuk menjaga kesehatan akan bekerja dengan Puskesmas setempat,” urainya.

Dalam kesempatan pemberian permakanan ini tiap panti asuhan diberi beras 25 Kg, abon 5 Kg, susu 3 karton, minyak goreng 15 Liter, dan gula 15 Kg, serta teh celup 1 karton. Dari 39 LKSA tersebut terdapat kurang lebih 2 ribu anak yatim yang diasuh didalamnya. (dah)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry