TINJAU LONGSOR: Ketua tim penggerak Pkk Kota Batu Dewanti Rumpoko meninjau tempat terjadinya longsor di Dusun Lemah Putih Desa Tulungrejo. (duta.co/RIO HENDRA)

BATU |duta.co- Hujan  yang mengguyur Kota Batu sejak Senin ( 20/2/2017) menyebabkan beberapa rumah di Desa Lemah Putih, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, tertimbun tanah longsor. Sebanyak 24 warga diungsikan karena tempat tinggalnya terkena longsoran lumpur bercampur air.

Banjir dan tanah longsor yang tejadi di Kota Batu tak lepas dari ulah tangan tangan jahil yang sengaja melakukaan pembukaan lahan besar besaran untuk area pertanian. Mereka sengaja membuka lahan di hutan yang seharusnya  di pergunakan sebagai resapan saat terjadi hujan deras.

Salah seorang warga Desa Bulukerto mengatakan banjir  tahun ini kejadian terparah sejak tahun 2016 lalu. Meskipun sudah berkali kali diperingatkan tidak membuka lahan di kawasan resapan air yang berada di daerah Desa Sumbergondo , tetapi kejadian seperti ini selalu terulang saat musim penghujan seperti ini.

“Ya sudah tiga kali terjadi banjir, tapi tahun ini tergolong parah. Salah satu cara agar tidak banjir pembukaan lahan harus di hentikan,”  tegasnya.

Ia menceritakan mereka yang membuka lahan pertanian di hutan lebih didominasi orang bermodal besar. Sekali membuka lahan luasnya bisa mencapai 1 hektare. Biaya yang dibutuhkanpun tidak sedikit, biaya sebesar itu di pergunakan untuk untuk biaya mencangkul, pemasangan pipa untuk menyiram apabila datang musim kemarau, dan biaya untuk membeli bibit.

“Sekali membuka lahan dan mulai awal menanam , habisnya sekitar Rp 25 juta, saya yakin petani kecil tidak akan mampu ,” ujarnya kepada Duta Masyarakat  sembari mewanti wanti agar namanya tetap dirahasiakan.

Banjir yang terjadi di Kota Batu juga menggugah hati ketua tim penggerak PKK Kota Batu Dewanti Rumpoko untuk meninjau langsung rumah yang terdampak banjir di Desa Bulukerto  Kecamatan Bumiaji. Istri Walikota tersebut langsung berinteraksi dengan warga yang sedang bergotong royong membersihkan sisa material lumpur

“Mulai saat ini mari kita budayakan kembali menanam pohon di lahan lahan yang gundul, jangan lagi membuka lahan pertanian di hutan,” ujar Dewanti Rumpoko. (rio)

 

 

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry