PONOROGO | duta.co – Masayarakat Ponorogo kini harus sabar menanti kapan pembangunan pasar LegiĀ  dilakukan. Sebab hampir satu tahun menunggu, pembangunan (kembali) pasar terbesar di Ponorogo pasca kebakaran tahun lalu itu, belum juga dilakukan. Hal ini karena pasar yang akan dibangun oleh pemerintah pusat denga nilai hampir Rp 200 miliar ini, belum juga disentuh.

Beberapa banner di eks lahan pasar Legi yang bertuliskan ā€˜Mohon Doa Restu Pembanguna Pasar Legi Kabupaten Ponorogo Dalam Proses Persiapan di Kementrian PUPRā€™, sudah dipasang lebih dari sebulan lalu. Namun hingga kini pembangunannya belum terealisasi.

Bupati Ponorogo mengharap agar seluruh warga Ponorogo khususnya pada pedagang untuk bersabar, sebab biaya pembungnan pasar 4 lantai itu merupakan dana dari pemerintah pusat. Bupati sendiri mengaku juga tidak sabar akan terealsiasinya pasar yang pernah terbakar 3 kali itu.

ā€œPasar Legi tetap dibangun, saya mohon kesabaran masyarakat. Sebab dana pembangunan dari pusat. Sehingga yang menentukan juga Ā mereka. Kita diberi pasar dan gede jumlah dananya. Dan mereka juga banyak syarat DED yang kita bikin 3 kali gonta ganti. Saya termasuk tidak sabar. KarenaĀ  uangnya, bukan uang kita maka sabar,ā€ kata Bupati Ipong Muchlissoni belum lama ini.

Pasar Legi yang berada di tengah-tengah kota Ponorogo, dalam DED yang berganti 4 kali, akhirnya disetujui dengan 4 lantai.Ā  Di mana lantai 3 dan 4 merupakan tempat parkir, dan ke 2 lantai ini dibangun tanpa atap. Sedangkn lantai yang semula granit dialihkan ke lantai keramik. Untuk gen set dan cold storage ditiadakan sehingga total dana yang diperlukan adalah sebesar Rp 182 miliar.

ā€œ Empat lantai parkir di atas, tapi insyaalloh yang terkahir klir 4 lantai, parkir lantai 3 dan 4 tanpa atap. Karena lantai 1 untuk obrok kalau pagi dan malam , siang lapak biasa Rp 182 miliar final. Tadinya memang berubah-ubah dari Rp 244 miliar, Rp 230 miliar, Rp 207 miliar, Rp 150 miliar, sekarang Rp 182 miliar. Genset dan cold storage ditiadakan. Lantai diubah dari granit lokal jadi keramik. Yang lainĀ  tetap,ā€ jelas bupati.

Beberapa pedagang mengaku tidak sabar menunggu segera dibangunnya pasar kebanggaan warga Ponorogo itu. Sebab para pedagang pasar Legi yang ditampung sementara di pasar relokasi Jl. Cipto Mangunkusumo itu, mengaku sepi pembeli. Selain tempatnya kurang nyaman juga kurang strategis sehingga pembeli enggan datang.

ā€œKapan to pasar dibangun, ini sudah lebih setahun kok belum dibangun. Jualan di pasar relokasi sepi dan panas kalau siang hari. Belum lagi tutup dan buka jug dibatasi jamnya karena krena gantian dnegan pedagang sore,ā€ kata Supri (50), pedagang kelontong di salah satu los pasar relokasi. sna

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry