Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor didampingi Kadisnaker Ainun Amalia dan Camat Wonoayu Probo Agus Sunarno menutup pelatihan SPA Refleksiologi di Kecamatan Wonoayu, Rabu, (7/9/22). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan, Pemkab Sidoarjo baru-baru ini menggelar pelatihan SPA Refleksiologi di beberapa wilayah di Sidoarjo, khususnya di Kecamatan Wonoayu. Pelatihan yang dimulai pada 30 Agustus sampai dengan 7 September, tepatnya hari ini, telah ditutup oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor.

“Saya harapkan stay, jangan pernah batasi hanya dengan mengambil niat 75ribu perhari. Harus jadi pemahaman bersama kalau sampeyan itu pintar dan memiliki skill. Jangan batasi sempit pemahamannya, pulang dari pelatihan, langsung praktekan, kalau sudah praktek tekuni dengan baik,” pinta Gus Muhdlor, biasa disapa.

Gus Muhdlor menambahkan, ditekuni yang dimaksud yakni dipraktekkan setiap hari dan harus penuh dengan inovasi. Gus Muhdlor juga berpesan, kalau sudah dilatih seperti ini jangan sampai dilepas untuk para pelatih atau preneur konsep join income harus diterapkan.

“Saya titip-titip karena pelatihan seperti ini sering kali gagal, jadi karena sudah selesai sampai disini makanya harus tetap praktek terus,” pungkas Gus Muhdlor.

Senada, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Ainun Amalia, S.Sos, dikonfirmasi duta di lokasi mengatakan, kegiatan pelaksanaan pelatihan berdasar unit kompetensi APBD Sidoarjo. Yang mana, maksud dan tujuan memberikan bekal keterampilan dan kompetensi dengan harapan mampu membuka lapangan usaha mandiri di Wonoayu selama 12 hari yang pesertanya terdiri dari 20 orang.

“Mudah-mudahan dengan pelatihan ini meskipun kita tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan, kita harapkan khususnya peserta pelatihan ini kedepan akan bisa membuka lapangan pekerjaan mandiri,” pintanya.

Hal itu, lanjutnya, sebagai penguji kompetensi dari masyarakat untuk bagaimana memberikan lapangan pekerjaan dan bisa membuka lapangan pekerjaan.

“Insyaallah nanti ada keterlanjutan proses pelaksanaan ini, kita akan kordinasi dengan OPD terkait, ada great-greatnya. Kita sudah mengkonsep kedepan nantinya akan kita kawal melalui group-group WhatsApp. Harapan saya kedepan mereka harus menjadi orang-orang yang mandiri. Kami bersusah payah meberikan program ini dengan harapan masyarakat memfollow up,” pungkas Ainun.

Salah satu peserta, Rere (30), warga Desa Temu Kecamatan Prambon, mengatakan, kegiatan pelatihan yang dimulai tanggal 30 Agustus – 7 September ini sangat berguna sekali. “Karena dengan pelatihan ini bisa buka praktek (lapangan) kerja. Dan berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan,” kata Rere. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry