NGAWI | duta.co – Program Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 Dinas Pendidikan Kabupten Ngawi, prioritaskan pada bangunan fisik tiap-tiap SMPN berikut dengan sarana prasarana lainannya, sesuai program tuntas melalui pelaksana kontraktual.
“Sistem kontraktual lebih efisien, karena ada jaminan pemelihaan selama 1 tahun kedepan, dan ada penanggung jawab pekerjaan,” jelas Samirun Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Kamis, (23/12/2021)
Diakui Samirun, yang juga sebagai pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) Dinas Pendidikan setempat, bahwa, ada pekerjaan proyek yang molor dari kontrak kerja. Namun pihaknya optimis, pekerjaan itu selesai pada akhir bulan Desember 2021.
“Kita kasih tambahan waktu hingga 27 Desember 2021, dan kita berlakukan denda sesuai aturan karena pekerjaan itu harusnya selesai pada 15 Desember 2021,” terang Samirun pada duta.co.
Salah satu proyek molor dimaksud yakni pekerjaan rehabilitasi SMPN 1 Gerih yang dikerjakan oleh CV Kurnia Jaya Mandiri Sidoarjo, dengan nilai penawaran dan nilai terkoreksi Rp673.972.448 dari pagu anggaran senilai Rp794.671.250 dengan HPS Rp793.857.972.
Terkait apa yang dikatakan Samirun tersebut bukan tanpa dasar, apabila melihat kondisi bangunan DAK fisik di tahun-tahun sebelumnya yang terlihat kurang maksimal. Sebagai contoh, salah satunya DAK fisik 2019 dan 2020 rehabilitasi ruang kelas SMPN 1 Gerih.
Selain banyaknya plafon ruang kelas yang terlihat lapuk, cat dinding yang terkelupas, serta rehabilitasi atap ada yang menggunakan baja ringan dan genteng spandek pasir. Menurut Arif panggilan Kepala SMPN 1 Gerih, sudah sesuai perencanaan secara swakelola.
“Anggarannya waktu itu sekitar Rp60 juta atau Rp65 juta saya lupa, dikerjakan secara swakelola dan pelaksanaan pekerjaan sesuai perencanaan,” jelas Arif singkat.mif.
