Pengamat politik dari ISDS, M Aminuddin (kiri) dan KH Ahmad Muwafiq. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co — Pengamat politik dari Institute for Strategic and Development Studies (ISDS) M Aminuddin, berharap agar umat Islam Indonesia berhati-hati dalam menghadapi kasus-kasus yang sensitif, seperti menyangkut isi ceramah KH Ahmad Muwafiq.

“Cak Muwafiq sudah meminta maaf. Ya sudah. Ini berarti ada yang salah. Menyikapi masalah ini harus hati-hati, karena bisa saja, isu ini dimanfaatkan oleh kepentingan lain. Untuk apa? Untuk adu domba umat Islam, membenturkan antara yang NU dan bukan NU. Hari ini sudah terasa,” demikian disampaikan Pengamat politik dari Institute for Strategic and Development Studies (ISDS) M Aminuddin kepada duta.co, Rabu (4/12/2019).

Aminuddin kemudian merujuk berita yang, disengaja atau tidak, merupakan plintiran dan sangat berbahaya. Ada berita besar-besaran, FPI seolah-seolah melaporkan Cak Muwafiq ke polisi. “Saya khawatir berita seperti ini bagian dari skenario membenturkan umat Islam.  Ini sangat berbahaya! Sebab FPI saat ini (eksistensi) tidak ada, karena tidak punya SKT (surat keterangan terdaftar) dari Kemendagri,” jelas mantan Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum (LPBH) PWNU JATIM Periode 1996-2000 ini.

Masih menurut Aminuddin, umat Islam Indonesia, apa pun pahamnya, mestinya mencermati upaya-upaya adu domba tersebut. “Kita patut menduga adanya upaya ‘putar mundur’, di mana umat Islam baru saja dihebohkan dengan ucapan Sukmawati. Bisa jadi, dari sini ada upaya pengalihan isu. Ini lazim terjadi di negera otoriter seperti RRC yang fasis, anti demokrasi. Caranya dengan membuat rekayasa isu radikal. Maka, umat Islam harus hati-hati, jangan mudah terpancing,” tegasnya.

Pembelaan yang Berlebihan

Di sisi lain, berita soal KH Ahmad Muwafiq tidak semakin surut, justru semakin ramai. Pembelaan terhadap Gus Muwafiq yang menyebut lahirnya nabi biasa-biasa saja, kian mewarnai media sosial. Pembelaan ini, justru dinilai semakin membuat masalah runyam.

“Saya barusan sowan ke Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, beliau menyinggung soal pembelaan terhadap GM (Gus Muwafiq), beliau tidak sependapat dengan pembelaan-pembelaan itu. Bahkan, Kamis (5/12/2019 red.) PBNU rencananya akan membahas masalah tersebut,” tegas salah seorang warganet.

Ada lagi (netizen) yang menyesalkan pembelaan dengan menggunakan logo NU. Ini bisa membuat nahdliyin terbelah. Karenanya, tidak salah, kalau PBNU segera membahasnya. Jangan sampai ada kesan yang membela dari pendukung struktural, sementara yang tidak terima dari NU kultural.

“Ini karena isu sentralnya merendahkan Kanjeng Nabi Muhammad saw yang, telah menjadi keyakinan mayoritas warga NU. Kita tahu, nahdliyin sering membaca barzanji, dan banyak hadits sahih maupun hasan menjadi dasar keyakinan tersebut. Jadi, selesaikan dengan arif, jangan mau diadu domba!” jelas Aminuddin. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry