Gus Yasien (kiri) dan Erick Thohir (FT/kompas.com)

SURABAYA | duta.co – Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), H Tjetjep Mohammad Yasien SH, mengaku prihatin membaca berita Telkomsel harus menanggung rugi terkait investasinya di GOTO (PT Gojek Tokopedia Tbk) bernilai enam triliunan rupiah lebih.

Belum lagi, jika dirunut, pemilik GOTO diduga kuat adalah Garibaldi atau Boy Thohir yang notabene kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir. “Ini bukan masalah kecil. PPKN segera kirim surat kepada DPR RI sekaligus DPD RI. Kewajiban mereka memastikan masalah ini. Jika benar, ini merupakan penggarongan uang rakyat dengan ugal-ugalan,” lanjut Gus Yasien panggilan akrabnya kepada duta.co, Rabu (25/5/22).

Masalah ini sudah ramai diperbincangkan. Apalagi ada yang menduga semua ini melibatkan  Menteri BUMN Erick Thohir. Adalah pemilik akun facebook Agustinus Kristianto, mantan jurnalis dan mantan direktur Yayasan LBH Indonesia yang pada Senin, 14 Mei 2022 lalu membongkarnya.

Dalam unggahannya, Agustinus Kristianto mengungkap keterkaitan investasi BUMN Telkom, Telkomsel, Tokopedia dan Goto dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan kakaknya Garibaldi atau Boy Thohir.

Menurut Agustinus, BUMN Telkom adalah pemegang saham mayoritas Telkomsel, yang rugi atas investasinya di GOTO mencapai miliaran. “Menteri BUMN mewakili negara sebagai pemegang saham di BUMN Telkom (52%). Telkom adalah pengendali Telkomsel dengan kepemilikan mayoritas (65%). Boy Thohir adalah pengurus GOTO (komisaris) sekaligus pemegang 1.054.287.487 lembar saham GOTO berdasarkan Akta Perubahan November 2021,” jelasnya.

Agustinus juga mengungkapkan bahwa dana investasi dari Telkomsel yang sudah masuk ke GOTO sebesar Rp2,116 triliun dan Rp4,2 triliun, sehingga totalnya Rp6,3 triliun. Ia mencoba menghitung kerugian Telkomsel di GOTO. Kasus Jiwasraya dengan terdakwa Heru Hidayat bisa menjadi yurisprudensi.

“…. harga pasar (di masa depan) belum dapat ditentukan secara pasti, sedangkan uang yang dikeluarkan negara secara melawan hukum sudah dapat dihitung secara pasti pada saat uang tersebut dikeluarkan, maka adalah tepat penghitungan kerugian negara dilakukan secara pasti.” BPK-lah yang menghitung,” katanya.

Ia mengaku telah melaporkan adanya konflik kepentingan dan nepotisme antara Telkomsel, GOTO dan Erick Thohir. Karena Telkomsel sudah mengeluarkan dana nyata triliunan rupiah untuk GOTO, dengan hanya pegang kertas berisi harapan dan janji GOTO. Agustinus menilai alasan Telkomsel mau memberikan dana investasi ke GOTO dan bukan ke startup lain adalah faktor jabatan Menteri BUMN. “Dugaan saya karena ada faktor Menteri BUMN tadi,” ujarnya.

Mohon Ketua DPD RI

Menurut Gus Yasien, hari ini kita saksikan para pembantu presiden sudah tidak lagi fokus atau greget membangun kinerja. Yang kelihatan mereka hanya sibuk menjadi Capres Cawapres. Sehingga semua fasilitas negara seakan ‘halal’ menjadi media kampanye.

“Terus terang, PPKN prihatin menyaksikan kondisi pemerintah saat ini. Adanya seperti tidak ada, wujuduhu kaadamih. Padahal, pemilu dan Pilpres masih tahun 2024. Pemerintah harus kita ingatkan untuk serius mengurus negara. Bagi yang ngebet politik, silakan mundur,” terangnya.

Menteri BUMN Erick Thohir, dalam catatan PPKN, sudah kelewat offside. “Kondisi ekonomi begini kok kluyuran ke pesantren, ada apa? Selain itu, Erick Thohir juga menjadi Ketua Harlah NU ke-100 tahun depan. Kok aneh, baru saja Harlah, kok sudah tunjuk ketua tahun depan, ini apa-apaan?,” urainya.

Untuk itu, lanjutnya, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti ia harapkan mencermati pejabat pemerintah yang sudah tidak memikirkan kinerja, melainkan sibuk urusan Capres-Cawapres. “Kita hanya berharap kepada DPD RI, semoga Pak LaNyalla ada kemampuan untuk meluruskan pemerintah,” pungkasnya.

Sampai berita ini terunggah, duta.co belum berhasil menghubungi pihak Telkomsel maupun GOTO. Sejauh mana kebenaran dugaan praktek KKN itu? (mky,tribunews)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry