SURABAYA | duta.co – Pada pelaksanaan pengamanan kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), WNI hingga kedatangan WNA melalui jalur Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kodam bakal mengerahkan aparat gabungan yang terdiri dari TNI-Polri.

Selain aparat TNI-Polri, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto, menyebut, jika nantinya akan ada personel pengamanan dari unsur pengamanan setempat.

“Kesiapannya sudah kita siapkan semaksimal mungkin. Tentunya, berkolaborasi dengan instansi terkait,” ujar Pangdam usai meninjau kesiapan aparat pengamanan di Bandara Juanda, Kamis, (30/12/21).

Sebelumnya, kata Pangdam, beberapa tempat untuk karantina sudah dilakukan pengecekan terlebih dulu, salah satunya Asrama Haji Sukolilo dan Balai Diklat Kemenag.

“Sudah di cek tadi semuanya, dari pagi sampai sore kita melaksanakan gladi. Semua perangkat, melaksanakan tugas sesuai tupoksinya masing-masing,” tegas Mayjen Nurchahyanto.

Terpisah, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menegaskan, jika Pemerintah telah menetapkan masa karantina selama 10 hari bagi para pelaku perjalanan internasional di luar 13 negara yang masuk dalam daftar penyebaran Omicron. 13 negara itu, terdiri dari 10 negara Afrika, Norwegia, Inggris dan Denmark.

“Kalau ada yang datang dari 13 negara itu masuk ke Jawa Timur, ke depan itu karantinanya 14 hari,” ungkap Kepala BNPB.

Meski demikian, Letjen Suharyanto memastikan jika Bandara Juanda nantinya hanya dimasuki oleh para PMI saja. Artinya, PMI tersebut berdatangan dari luar 13 negara yang masuk dalam daftar Pemerintah tersebut.

“Tapi untuk sementara, yang ke Jawa Timur itu PMI. Itu rata-rata dari Saudi Arabia, Hongkong dan Malaysia. Itu 10 hari di karantina,” jelas Letjen Suharyanto. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry