BOJONEGORO | duta.co – Harga jual gabah pada musim panen kali ini dikeluhkan oleh para petani, pasalnya sejak sepekan terakhir mengalami penurunan yang sangat drastis.

Surgianto (41), salah satu petani di Desa Sumberarum, Kecamatan Dander-Bojonegoro mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak sepekan yang lalu.

“Harga jual gabah kering yang sebelumnya senilai Rp5.600 perkilo, sekarang turun di nominal Rp4.700 perkilogramnya,” ucap Surgianto, Jum’at (24/2/2023).

Merosotnya harga jual gabah saat musim panen kali ini membuat para petani rugi besar, karena tidak sebanding dengan besarnya modal saat masa pengolahan lahan hingga bercocok tanam.

“Petani harus menanggung kerugian cukup besar, hingga jutaan rupiah” lanjutnya.

Kondisi tersebut semakin diperparah dengan hasil panen yang berkurang akibat serangan hama, seperti wereng dan sundep. Jika dalam kondisi normal, 1 hektar sawah dapat menghasilkan sekitar 1 ton gabah, musim panen kali ini 1 hektar sawah hanya mampu menghasilkan 6-7 ton gabah.

“Hasil panen juga berkurang karena serangan hama,” imbuhnya.

Supriyadi, petani Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander-Bojonegoro juga mengatakan hal senada, bahwa harga gabah kering mengalami penurunan yang sangat drastis dibandingkan sepekan lalu. Yakni dari harga Rp5.700 perkilogram, kini merosot menjadi Rp4.800 per kilogram.

“Sekarang turun sekitar Rp1.000 perkilo,”pungkas Supriyadi. (abr)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry