SIDOARJO | duta.co – Dalam rangka meningkatkan produksi padi di Indonesia dan membantu mencapai swasembada pangan di tanah air, Pemkab Sidoarjo, khususnya melalui Dinas Pangan dan Pertanian bersama jajaran dan pihak terkait, menggelar panen padi Nusantara satu juta hektar, Minggu (11/2/23), di Dusun Simocoyo Desa Simogirang, Kecamatan Prambon melibatkan stakeholder dan instansi terkait.

Kegiatan itu juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Pasalnya, berapa saat sempat terjadi harga gabah anjlok seusai penetapan batas harga gabah berdasar SE Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan kesepakatan batas atas harga beras dan gabah.

Kini, petani bisa bernapas lega dengan harga gabah kering sesuai keinginan petani yaitu diatas Rp5000 walau kondisi masih transmisi atas dicabutnya SE Bapanas.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Dr. Eni Rustianingsih, ST., MT menyampaikan, sesuai surat Kementerian Pertanian Nomor B-807/TU.020/C/03/2023. Tanggal 8 Maret 2023, perihal pelaksanaan padi Nusantara 1 juta hektar bersama presiden RI, guna meningkatkan produksi padi di Indonesia dan membantu mencapai swasembada pangan di tanah air.

Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia dan memperkuat ketahanan pangan khususnya di Sidoarjo. Di Kabupaten Sidoarjo, gelar panen padi Nusantara satu juta hektar yang dilakukan pada hari Sabtu (11/3/23), berlokasi di areal dusun Simocoyo blok Wetan Desa Simogirang Kabupaten Sidoarjo.

Eni menjelaskan, luas baku sawah Kabupaten Sidoarjo seluas 20.747 ha. Luas baku Poktan Sekar Jaya 1 seluas 125 Ha (107 Ha padi dan 18 Ha tebu). Hamparan saat ini di lokasi seluas 20 Ha. Varietas yang di tanam yaitu pari 42 dan Ciherang dengan harga rp.5300/kg GKP.

Penyerahan gabah hasil panen dikoordinir oleh Gapoktan yang bekerjasama dengan Wilmar Internasional. Hasil ubinan yang dilaksanakan di lokasi pada tanggal 9 Maret 2023, pada varietas Inpari 32 dan Ciherang harga Rp.5.300 /kg,mempunyai hasil rata- rata pada sampling adalah 6,5 kg atau sebesar 99.48 kuintal per ha.

Eni melanjutkan, untuk alokasi pupuk bersubsidi sektor pertanian untuk Urea sebesar 9.454 ton dan NPK 4.306 ton. Perkembangan harga gabah kering panen saat ini adalah sesuai keinginan petani, yaitu di atas Rp5000 walaupun beberapa ada yang masih di bawah harga Rp5000. “Dengan kondisi masih masa transisi dengan dicabutnya SE Bapanas,” pungkas Eni Rustianingsih.

Sementara, Kepala Desa Simogirang, Chusnul Chuluq, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih yang hadir dan mewakili, Kadis, Kapolresta dan Dandim yang hadir, juga kepada saudara para kepala desa se- Kec. Prambon, Forkompimka, penyuluh se- kab. Sidoarjo, dan semuanya yang hadir.

“Alhamdulillah, panen padi Nusantara 1 juta hektar Kab. Sidoarjo sebagai terletak dan dipercayakan kami di desa Simogirang. Beribu terima kasih kepada Bu Kadis (Kepala Dinas Pangan dan Pertanian) atas kepercayaannya sehingga menjadi tuan rumah untuk acara ini, semoga mendapat Ridho dari Allah SWT, Amin YRA,” ujarnya.

“Pertanian perlu perhatian yang khusus, karena selama ini kuli atau pekerja di sawah itu sudah berkurang (susah). Sekarang buruh tani sangat sulit dicari, untuk itu harus bisa mengoperasikan Combe (pemanen padi) untuk ciptakan sarana dengan pertimbangan buruh tani berkurang. Dan berharap penggilingan gabah yang kecil dibesarkan, yang besar tambah diperbesar, karena Simogirang merupakan percontohan,” pungkas Chuluq.

Kegiatan panen padi satu juta hektar. (FT/LOETFI)

Senada, Camat Prambon, Feri Prasetiya Budi, S.STP., M.HP., mengatakan, “Alhamdulillah yang mana kita bisa hadir ditengah tengah sawah Desa Simogirang ini tanpa kekurangan apapun,” ucapnya.

“Pasa saat ini, Kabupaten Sidoarjo yang termasuk di dalam kegiatan panen padi satu juta hektar live yang kemarin oleh bapak Presiden RI, namun kita tidak berkecil hati, kita tetap semangat menunjukan bahwa kita sebagai lumbung dan ladang pangan tidak dianggap masalah biasa, panen padi satu juta hektar ini merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Allah SWT,” lanjutnya.

Ia menambahkan, panen padi ini menunjukkan Kec. Prambon sebagai lumbung padi, sehingga masyarakat bisa terpenuhi untuk padi atau untuk pangan di kab Sidoarjo.

Masih kata Feri, pihaknya berterima kasih sudah mengganggarkan dana desa sebesar 20% untuk ketahanan pangan. melalui 20% tersebut bisa men-support dengan dibuatkan sumur bor guna pengairan merupakan supporting memberikan solusi yang kongkrit.

“Untuk itu diharap anggaran 20% tepat sarasan supaya desa bisa mandiri dengan adanya supporting dana desa, sehingga tidak terlalu kesulitan dengan panen raya ini bisa menambah semangat para petani yang ada Sidoarjo, Desa Simogirang khususnya,” pungkas Feri. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry