Metode Mahdian Klem kini banyak disukai karena lebih higenis. DUTA/ist

SURABAYA l duta.co – Pandemi Covid-19 mengkondisikan masyarakat untuk menunda sirkumsisi (sunat) karena kekhawatiran terhadap wabah karena harus bepergian ke fasilitas penyedia tindakan sunat.

Padahal sunat menjadi sebuah kebutuhan masyarakat tidak hanya tradisi tapi juga perintah agama bagi para laki-laki.

Seharusnya, dengan banyaknya kegiatan masih dilakukan dari rumah termasuk belajar dari rumah karena pandemi, menjadi waktu yang tepat untuk sunat, terutama untuk anak-anak.

Apalagi, saat ini layanan sunat sudah bisa dilakukan dari rumah serta metode sunat yang sudah lebih modern sehingga tidak menganggu aktivitas.

Salah satu layanan sunat di rumah diberikan Rumah Sunat dr Mahdian. Layanan ini mendatangi rumah-rumah pasien tentunya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan  takut untuk keluar rumah.

Praktisi sunat dari Rumah Sunat dr Mahdian cabang Surabaya,dr Cendykia Akbar mengatakan layanan di rumah ini banyak keuntungannya. Masyarakat tidak perlu antre, hemat waktu serta privadi lebih terjamin.  “Dokternya juga berpengalaman dan dilengkapi APD saat melakukan tindakan,” ujar dr Akbar.

Tidak hanya itu, di Rumah Sunat Mahdian ini juga memiliki teknologi modern untuk sunat yang lebih higenis dan juga tidak membuat pasien kesakitan.

Bahkan, selesai sunat bisa langsung beraktivitas. Metode itu adalah Mahdian Klem. Menurut dr Akbar metode sunat ini diminati banyak dokter karena dinilai lebih higienis, aman dan penggunaannya yang mudah.

“Mahdian Klem ini disposable, satu anak satu klem. Kalau metode sunat lainnya masih ada kemungkinan dipakai pasien lainnya,” ujar dr Akbar.

Pemilihan metode sunat kata dr Akbar harus diperhatikan untuk mengurangi risiko komplikasi yang kemungkinan dapat terjadi, seperti pendarahan, infeksi, nyeri, kulup yang dibuang kurang atau terlalu banyak dan trauma pada anak pascasunat.

Pengalaman atas tindakan konvensional yang dianggap menyakitkan, masih tradisional, lama sembuh, menghambat aktivitas juga memicu keraguan bahkan ketakutan bagi sebagian masyarakat untuk melakukan sunat.

“Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, karena itu tindakan sunat perlu dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan menggunakan peralatan yang memadai, sesuai standar dan aman,” jelas dr Akbar.

Dengan metode iu, sunat tanpa jarum suntik  dan alat cirsumcision kit sekali pakai. Menggunakan Mahdian Klem Yang sSudah beizin edar dan salah satu karya anak bangsa yang direkomendasikan oleh WHO.

Pendiri Rumah Sunat Mahdian, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS memilih menciptakan klem sunat yang berkualitas tinggi, kuat, memiliki daya jepit maksimal namun ringan dan sesuai anatomis anak Indonesia yang tak kalah dengan buatan luar negeri.

Mahdian Klem ini menjadikan proses sunat lebih mudah, cepat hanya 10 menit, minim perdarahan, tanpa jahit, tanpa perban, proses penyembuhan luka lebih cepat dibandingkan metode sunat konvensional, dan anak langsung bisa beraktivitas pascasunat. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry