Prof. Dr. Hanifah Nuryani Lioe (kiri) saat menjadi pembicara dalam media workshop yang bertajuk “Cinta Pakai Micin, Why Not?” yang digelar P2MI di Surabaya, Selasa (23/5/2023). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co  – Monosodium Glutamat (MSG/micin) selama ini selalu dianggap sebagai bahan pangan yang berbahaya karena bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Padahal, MSG tidak semenakutkan itu dan sudah diujikan ke banyak hewan coba tidak membahayakan atau masih dalam katagori keamanan pangan.

Hal itu diungkapkan Prof. Dr. Hanifah Nuryani Lioe, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam acara media workshop yang bertajuk “Cinta Pakai Micin, Why Not?” yang digelar P2MI di Surabaya, Selasa (23/5/2023).

“MSG itu sudah diujikan pada mencit (tikus kecil), juga pada monyet, baik yang hamil dan yang masih anakan. Ujicoba ini dengan dosis yang sangat tinggi yakni 1 – 2 gram per kilogram berat badan per hari. Dan setelah itu dilihat apakah ada penumpukan MSG di jaringan otak dan tubuh, ternyata tidak. Untuk MSG menyebabkan kanker atau tumor, itu tidak dinyatakan. Yang pasti MSG aman dikonsumsi sebatas yang diinginkan untuk memberikan cita rasa pada masakan,” ujarnya.

Prof Hanifah menegaskan tidak ada ukuran berapa banyak MSG yang bisa dikonsumsi manusia per hari. Yang pasti tidak boleh berlebihan atau secukupnya dengan konsentrasi sekecil mungkin.

“Dengan menggunakan MSG akan mengurangi penggunaan garam. Penurunan konsumsi garam bisa 30 persen jika menggunakan MSG,” tandasnya.

Ditegaskan Prof Hanifah, MSG sendiri sebenarnya ada di dalam tubuh manusia. Juga ada di daging sapi, ayam dan ikan. Juga ada sayur mayur dan buah-buahan. “Bahkan makanan yang difermentasi juga lebih tinggi kandungan MSG-nya. Susu sapi fermentasi, keju dan sebagainya, jauh lebih banyak. Makanya, rasanya akan lebih lezat,” tukasnya.

Ahlo Gizi dari RS Hermina Malang dr Maretha Primariayu menambahkan MSG pada makanan tidak mengurangi gizi dari makanan tersebut. Jika ada informasi terkait hal itu, tidaklah benar.

Bahkan, asam amino glutamat yang terkandung dalam MSG dapat membantu meningkatkan selera makan. “Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik,” katanya.

Memang, jumlahnya tidak boleh berlebihan. Dan untuk anak-anak terutama bayi, sebaiknya dihindari dulu. Agar bayi usia enam bulan bisa merasakan rasa asli dari bahan makanan yang mereka konsumsi. “Baru kalau sudah di atas satu tahun bisa sedikit diberi,” tandasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry