PRAKTIS : Layanan BSI Mobile memungkinkan nasabah bisa melakukan transaksi dengan mudah dan cepat juga aman. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Digitalisasi semua sektor serasa berlari kencang dampak dari pandemi covid-19 yang sudah terjadi sejak 1,5 tahun lalu. Bagaimana tidak, dulunya konsep industry revolusi 4.0 gencar didengungkan namun pelaksanaannya lambat di lapangan karena masih banyaknya masyarakat yang gagap teknologi enggan belajar dan beralih.

Namun pandemi covid-19 membuat segalanya berubah sangat cepat. Siap tidak siap, masyarakat harus bisa menerima dan menerapkan konsep digitalisasi dibanyak sector. Kerja dari rumah, sekolah dari rumah dan pastinya semuanya menggunakan teknologi, meminimalisir tatap muka mencegah penyebaran covid-19.

Termasuk sektor perbankan, dimana semua transaksi kini bisa dilakukan secara mandiri, tidak bergantung harus datang ke gerai layanan. Transaksi perbankan seperti transfer antar bank, semua pembayaran kini bisa dilakukan hanya lewat smartphone. Dan BSI Mobile sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan infrastruktur pendukung, sehingga nasabah Bank Syariah indonesia (BSI) bisa melakukannya dengan mudah, cepat dan tetap terjaga kesehatannya karena bisa dilakukan lewat BSI Mobile.

BSI meluncurkan fitur Bank Syariah Indonesia Mobile (BSI) Mobile mengakomodasi tingginya aktivitas dan ketergantungan masyarakat modern pada media digital, khususnya handphone. Dengan BSI Mobile semuanya bisa dilakukan.

“Pakai BSI Mobile, Menjadikan Dunia dalam Genggamanmu” tagline yang pas dari inovasi yang dilakukan BSI dalam layanan digitalisasinya. Siapa yang tidak pakai smarthphone, hampir semua orang Indonesia menggunakan smarthphone sebagai sarana telekomunikasi dan penunjang kegiatan sehari-hari.

BSI Mobile Perlu Terus Tambah Fitur Layanan

FITUR : Salah satu fitur yang perlu ditambah BSI Mobile guna kenyamanan nasabah. (dok/duta.co)

Disinilah kunci terpenting dari merger  bank syariah BUMN menjadi BSI, menjadi salah satu bank syariah yang besar, kuat dan diperhitungkan bisa bersaing dengan bank konvensional dalam dan luar negeri yag beroperasi di Indonesia.

Kalau perlu kata Harun Al Rasyid, Ph.D selaku Kaprodi Perbankan Syariah Unisversitas Islam Malang (Unisma), BSI harus punya road map untuk besar dan ekspansi di luar negeri. Karena semuanya sangat mungkin dengan dukungan modal, SDM dan layanan perbankan yang memadai.

BSI Mobile salah satu jawaban jitu bagi BSI untuk membuat nasabah tidak pindah bank setelah merger, dan senjata menabah nasabah baru. Produk yang ditawarkan oleh BSI sekarang lebih simple. Contoh dalam tabungan jika kita hanya ingin menyimpan uang saja dalam bentuk titipan maka yang ditawarkan easy wadiah, sedangkan kalua kita ingin mendapatkan juga bagi hasil maka produknya easy mudharabah. “

Harun Al Rasyid menambahkan selain itu fitur-fitur yang ada dalam BSI mobile sudah beragam sehingga memudahkan  nasabah untuk transfer, bayar tagihan bulanan atau tagihan dari marketplace buka rekening secara online, layanan berbagi dan info tentang keislaman.

“Namun demikian layanan BSI Mobile bukan tanpa celah yang harus terus diperbaiki. Salah satunya sebagai seorang yang sering bertransaksi online dengan menggunakan media pembayaran seperti paypal/kartu kredit, saat ini layanan tersebut belum ada di BSI, sehingga saya masih memiliki rekening bank konvensional untuk mengakomodir hal itu,” tegas Harun Al Rasyid.

Harun Al Rasyid menambahkan “Dengan perkembangan teknologi, diharapkan juga BSI bisa mnjadi alat pembayaran untuk transaksi digital di tingkat nasional dan internasional. Dengan BSI Mobile, dunia dalam genggaman, semua bisa dilakukan untuk traksaksi. Digitalisasi perbankan menjadi keharusan bila tidak ingin ditinggalkan dan akan terus berubah seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan nasabah yang juga berkembang,” ujar Harun Al Rasyid.

Bisa Jadi 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia

BERSAING : Kantor BSI di Jakarta, bisa bersaing menjadi 10 bank syariah terbesar di dunia. (dok/duta.co)

Harun menambahkan dengar mergernya tiga bank syariah plat merah (BSM, BRIS, BNIS), BSI berpotensi menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia. Selama ini perkembangan bank syariah di Indonesia berjalan stagnan, karena belum ada bank syariah yang mampu menyasar pasar retail, korporasi dan pemerintah dalam saat bersamaan. Dengan mayoritas penduduk muslim di Indonesia, peluang BSI menjadi bank syariah terdepan di dunia sangat mungkin terjadi.

“Salah satu permasalahan bank syariah selama ini adalah kurang mampunya bank syariah bersaing dengan bank konvensional baik secara layanan berbasis digital ataupun terkait tarif pembiayaan. Dengan hadirnya BSI diharapkan mampu memberikan layanan berbasis digital yang memudahkan masyarakat dalam menjalankan aktivitas keuangan.”

Selain itu jelas Harun beragamnya jenis dan istilah akad dalam syariah juga sering membingungkan masyarakat karena istilah tersebut belum familiar yang disertai dengan masih rendahnya literasi keuangan syariah di Indonesia. BSI diharapkan mampu menyederhanakan produk-produk keiangan syariah sehingga lebih mudah difahami oleh masyarakat dan menarik minat mereka untuk menjadi nasbaah di BSI.

“Penyederhanaan produk dari beragam akad-akad syariah yang ada, peningkatan layanan berbasi IT, memberikan produk pembiayaan dan simpanan dengan margin atau bagi hasil yang kompetitif. Bila itu bisa dilakukan, BSI bisa jadi bank syariah terbesar dan bersaing tidak hanya skala Indonesia, juga global,” pungkas Harun.

Pengalaman menyenangkan menggunakan BSI Mobile juga dialami Nanik Irawati yang sebelumnya nasabah Bank Syariah Mandiri (BSM). Awalnya Nanik Irawati enggan menggunakan BSI Mobile karena dalam bayangannya pasti ribet, harus install, input data dan sejenis di smarthphone yang dipakainya. Namun semua bayangan keruwetan dalam pikiran Nanik Irawati yang bekerja di Rumah Zakat Surabaya ini terbayarkan dengan banyaknya kemudahan yang didapat.

“Biasa kalau belum dicoba dalam pikiran nanti akan ruwet dan ribet menggunakan BSI Mobile. Kenyataannya tidak kok, mulai install sampai persetujuan aktivasi mudah dan bisa dilakukan sendiri, atau bisa datang ke gerai dibantu customer service,” tegas Ninik.

Selama menggunakan BSI Mobile, Ninik mengaku banyak kemudahan dan keuntungan yang didapatkan. Pasalnya dalam fitur layanan BSI Mobile banyak sekali yang bisa didapatkan nasabah. Tidak hanya untuk layanan transaksi perbankan, melainkan ada juga sisi religi nya. Diantaranya berbekal hikmah tiap hari dengan BSI Mobile.

“Sebagai muslim kewajiban untuk selalu mengikuti tuntunan dalam al quran dan mengambil hikmahnya ada dalam panduan BSI mobile. BSI Mobile memberikan kemudahan bagi yang ingin melaksanakan kewajiban salat dengan memberikan fitur yang menunjukan jadwal sholat, lokasi masjid, arah kiblat yang disesuaikan berdasarkan lokasi berada.”

Tidak hanya itu jelas Ninik BSI Mobile juga dilengkapi dengan berbagi zakat lebih mudah dengan zakat online. Fitur ini merupakan fitur yang memudahkan untuk berbagi keberkahan dan menjalankan kewajiban sebagai muslim dengan zakat online BSI.

“Pengguna layanan ini, tak perlu khawatir dengan sistem pengamanannya. Hal ini karena pengguna membuka percakapan elektroniknya di platform aplikasi BSI Mobile. Sehingga keamanannya juga dijamin oleh BSI,” ujar Ninik.

Jadi  jelas Ninik jangan ragu-ragu lagi membuka rekening di Bank Syariah Indonesia. Gunakan fitur Buka Rekening Online di aplikasi BSI Mobile untuk proses yang lebih cepat. Pastinya dengan kemudahan transaksi, nasabah harus tetap waspada dengan godaan belanja di offline ataupun online.

“Kemudahan transaksi bukan membuat kantong jebol karena tidak terkontrolnya pengeluaran. Dengan BSI Mobile, justru harusnya menjadi lebih hemat meski semuanya bisa dilakukan lewat aplikasi smarthphone,” tegas Ninik.

User Mobile Banking Tembus 2,5 Juta

PAPARAN : Direksi sedang memaparkan kinerja BSI pada Triwulan II 2021. (dok/duta.co)

BSI berhasil menorehkan kinerja impresif sepanjang semester I 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29% secara year on year (yoy). Bank syariah terbesar di Indonesia ini juga mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, menembus 2,5 juta pengguna dan akan terus bertambah seiring penetrasi dan kemudahan yang ditawarkan BSI mobile.

Pada semester I tahun lalu, BSI mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba pada semester I tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara year on year (yoy).

“Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan memanage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” kata Hery.

Adapun untuk menjaga pertumbuhan ke depan, Hery mengatakan BSI akan terus meningkatkan kapabilitas digital. Pasalnya volume transaksi kanal digital BSI tumbuh signifikan sepanjang triwulan kedua 2021.

Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp 95,13 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 83,56 % secara yoy. Jika dirinci, sepanjang Januari-Juni 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp 41,99 triliun.

Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 109,82% secara yoy. Hal ini didorong oleh jumlah user mobile banking yang menembus 2,5 juta pengguna. Sedangkan dari sisi bisnis, pada semester I 2021 bank syariah milik Himbara itu telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp161,5 triliun. Jumlah tersebut naik sekitar 11,73% dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp144,5 triliun.

Porsi terbesar disumbangkan segmen konsumer yang mencapai Rp75 triliun atau setara 46,5% dari total pembiayaan. Adapun segmen korporasi sebesar Rp36,7 triliun atau sekitar 22,8%. Kemudian segmen UMKM yang mencapai Rp36,8 triliun setara 22,9% dan sisanya segmen komersial Rp10 triliun atau sekitar 6,2%.

Dengan kinerja tersebut BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp247,3 triliun hingga Juni 2021. Torehan itu naik sekitar 15,16% secara yoy. Pada periode yang sama tahun lalu total aset BSI mencapai Rp214,7 triliun. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry