Bangkalan I duta.co–Duet KHR Fachrillah Aschal-KH Makki Nasir didapuk untuk menjadi Rais-Ketua PCNU Kabupaten Bangkalan periode 2017-2022. Keduanya kiai ini terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Bangkalan di Ponpes Syaikhona Kholil, Demangan, Bangkalan, Rabu (11/10) kemarin.
Hadir dalan Konfercab NU tersebut Wagub Jatim Saifulah Yusuf, Wakil Rais Aam KH Miftahul Akhyar, Rais PWNU Jatim Prof Dr KH Ali Mashan Moesa MSi, Wabup Bangkalan Ir Mondir Rofii serta pejabat lainnya.
Pengasuh Ponpes Syaikhona Kholil, KHR Fachrillah Aschal yang sebelumnya menjabat ketua PCNU dalam pidatonya menyampaikan permohonan maaf karena selama ini tidak maksimal dalam menjalankan program PCNU Bangkalan selama kurang lebih 5 tahun masan kepengurusannya. “Karena banyak kesibukan setiap hari baik kepentingan ummat atau di pondok pesantren,” kata Kiai Fachri yang juga pengasuh Ponpes Syaichona Cholil.
Dikatkan dia, NU memiliki saham yang sangat luar biasa terhadap bangsa Indonesia. “NU pemilik saham terbesar se Indonesia,” tegas Ra Fahri sapaan akrabnya KH Fahrillah As-Schal
Proses pemilihan rais dipilih oleh 5 anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Anggota AHWA dipilih peserta konfercab yang terdiri dari kiai sepuh di Bangkalan.
Kelima anggota AHWA adalah KH Abdul Adim Kholil, KH Busyro Damanhuri, KH Abd Hannan Nawawi, KH Rowi Munir dan KH Abdul Fattah Afaq.
“Akhirnya AHWA sepakat memilik Kiai Fachri Aschall sebagai rais,” tegas KH Abdul Fattah Afaq, anggota AHWA, kepada DUTA, di sela sela konfercab , Rabu (11/10) kemarin.
Kiai Fattah yang juga pengusuh Ponpes Nurul Karomah, Paterrongan, Galis Bangkalan ini menambahkan, setelah rais terpilih, kemudian dilanjutkan pemilihan ketua.
“Ternyata secara aklamasi memilih Kiai Makki Nasir sebagai ketua. Peserta lebih memilih menggunakan sistem AHWA karena lebih praktis dan tidak menimbulkan dampak,” tegas Kiai Fattah.
Dalam sambutannya, Wagub Jatim, Saifullah Yusuf berjanji akan selalu memperhatikan kebutuhan NU seperti pembanguna Madrasah Diniyah yang saat ini sudah menjadi tren dikalangan masyarakat indonesia.“Hanya berbeda penyebutan saja, seperti full day school, untuk saya hanya menitipkan kepada para ulama acara ini, dan ulama supaya lebih aktif untuk menangkal pemberitaan hoax di media sosial,” tuturya.
Ketua PCNU Bangkalan terpilih KH. Makki Nasir, mengatakan, kedepan NU akan mengawal pendidikan karakter dengan Serius. “”kita akan mengawal betul agar karakter masyarakat Bangkalan tidak tergerus arus informasi,” kata KH Makki Nasir.
Pengawalan pendidikan karakter ini kata Makki Nasir, untuk mencegah adanya perbuatan mesum di tempat umum yang pernah terjadi di kabupaten bangkalan dengan sebutan kota Dzikir dan Solawat ini. “Kemajuan zaman dengan simbol modern ini harus bisa di imbangi dengan kekuatan spritual keagamaan yang tinggi. Salah satu caranya, dengan cara memperkuat pendidikan madrasah diniyah yang ada saat ini,” pungkasnya. (min)