Oleh: Subadianto

Makna hidup kita, baik sebagai individu maupun sebagai umat dan bangsa, terletak pada kerja keras dan pengorbanan tanpa henti dalam menebar kebajikan bagi kemanusiaan. Bekerja adalah simbol keberdayaan dan kekuatan. Berkorban adalah simbol cinta dan kejujuran. Itu nilai yang menjelaskan mengapa bangsa-bangsa bisa bangkit dan para pahlawan bisa memimpin. Hanya mereka yang mau bekerja dalam diam yang panjang, dan terus menerus berkorban dengan cinta, yang akan bangkit dan memimpin. Itulah jalan kebangkitan. Itulah jalan kepahlawanan.

Bekerja itu seperti menanam pohon. Berkorban itu adalah pupuk yang mempercepat pertumbuhannya. Kita mengenang para pendahulu  karena ia bekerja menabur kebajikan di ladang hati manusia tanpa henti. Kita mengenangnya karena pengorbanannya yang tidak terbatas. Hampir setiap saat, kita dikagetkan dengan berbagai macam permasalahan yang tak ada ujungnya.

Sementara itu, banyak jiwa yang hidup dalam kehampaan menanti para pembawa cahaya kebenaran untuk menyelematkan dan mengeluarkan mereka dari himpitan hidup yang pengap ke dalam rengkuhan cahaya kepemimpinan yang penuh rahmat. Tangis hati para korban kezaliman dan rintihan jiwa para pencari kebenaran sama-sama menantikan kehadiran kepemimpinan baru yang datang membawa cahaya kebenaran, cinta bagi kemanusiaan, tekad untuk bekerja keras serta kemurahan hati untuk terus berkorban.

Marilah kita bangkit membebaskan diri kita dari keserakahan dan kebakhilan, kesedihan dan ketakutan, kelemahan dan ketidakberdayaan, egoisme dan perpecahan. Marilah kita bangkit dengan semangat kerja keras dan pengorbanan tanpa henti, melupakan masalah-masalah kecil dan memikirkan serta merebut peluang-peluang besar bagi kejayaan umat dan bangsa kita ini.

*Ketua Fraksi PAS DPRD Kab. Trenggalek

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry