Madrasah Aliyah (MA) Pembangunan Lamongan saat menggelar kegiatan penguatan karakter Aswaja An-Nahdliyah.

LAMONGAN | duta.co – Guna memantapkan dan memahami nilai-nilai Aswaja bagi para siswa, Madrasah Aliyah (MA) Pembangunan Lamongan menggelar kegiatan penguatan karakter Aswaja An-Nahdliyah.

Kegiatan yang diadakan di aula MA Pembangunan Lamongan itu mengambil tema “Kegiatan Membentuk Kader Muda NU yang Bervisi Kebangsaan Berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah”.

Acara tersebut digelar dengan menghadirkan pemateri di antaranya, KH Syamsul Anam, M.Pd Pengasuh Ponpes Al Hikam Lamongan serta Dr Achmad Hanif Fahrudin SPdI MA, Sekretaris MWCNU Lamongan.

Ketua Pelaksana kegiatan Rizky Amalia MPdI menyampaikan kegiatan pendalaman Aswaja bagi para siswa merupakan kegiatan rutin setiap tahun diselenggarakan terutama dikhususkan bagi siswa kelas XII.

“Tujuan kegiatan ini diadakan agar siswa mempunyai pemahaman secara penuh serta ada pondasi yang kuat untuk menjadi kader muda NU paham akan nilai-nilai Aswaja,” ujar Rizky Amalia, Rabu (23/3).

Perempuan yang juga menjabat sebagai Waka Kesiswaan di Madrasah Aliyah (MA) Pembangunan Lamongan itu mengatakan, jika pada tahun sebelumnya kegiatan pendalaman Aswaja para siswa diajak langsung terjun ke masyarakat dengan berbagai macam kegiatan sosial.

“Sejak adanya pandemi Covid-19, kita merubah konsep kegiatan diadakan di sekolah dengan menambahkan materi pembentukan karakter menjadi kader NU yang mampu berpartisipasi serta mengembangkan diri secara baik,” ungkapnya.

Dia berharap nantinya ketika terjun di masyarakat mereka mampu mengemban amanah menjadi kader muda NU yang mampu mengembangkan NU secara Rahmatan Lil Alamin.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Dr Achmad Hanif Fahrudin SPdI MA Sekretaris MWCNU Lamongan sebagai pemateri juga menyampaikan tentang penguatan karakter Aswaja ke-NU-an.

Nilai-nilai Aswaja, kata dia, saat ini mulai sedikit tercoreng dengan adanya berbagai tindakan-tindakan radikal. Ia meminta kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana Islam yang sesungguhnya serta perilaku sesuai konsep Aswaja.

“Generasi muda khususnya siswa MA Pembangunan ini kan dalam masa pencarian jati diri, untuk itu kita perlihatkan dan contohkan bagaimana Islam yang sesungguhnya,” tutur  Dr Ahmad Hanif Fahrudin yang juga pengurus RMI PCNU Lamongan tersebut.

Ia juga menuturkan, seperti yang dibawa oleh para Wali Songo, yaitu Islam Ahlussunnah wal Jamaah, yang kemudian oleh PBNU sendiri ditambah dengan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah an-nahdliyah. Sebagai karakter atau ciri khas orang Islam yang ada di Indonesia atau yang ada di Nusantara.

Senada disampaikan KH Syamsul Anam MPdI, Pengasuh Ponpes Al Hikam Lamongan, dalam paparan materinya ia menyampaikan tentang NU dan kehidupan berbangsa, melalui kegiatan pendalaman Aswaja.

Ia mengajak siswa untuk memiliki karakter yang kuat, tidak mudah terpengaruh perubahan, terlebih adanya faham radikal intoleran seperti wacana konsep negara khilafah di Indonesia.

“Sehingga nantinya kita tidak mudah terbawa arus dan paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa ini,” tandasnya.

Jadi, menurut dia, sebelum para siswa keluar dari MA Pembangunan mereka sudah membentengi dengan nilai Aswaja yang memiliki karakter toleransi, namun untuk konsep khilafah tetap NKRI harga mati. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry