Angkutan dalam kota yang sedang mengantri menunggu penumpang di depan pasar baru Tuban. Jalan Gajah Mada Tuban.

TUBAN | duta.co – Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Tuban, Ihsan Hadi bersyukur dan menyambut baik rencana pemerintah Kabupaten Tuban akan diberlakukannya angkutan pelajar.

Di mana pemerintah daerah mewajibkan pemenang lelang untuk menggandeng sopir atau pelaku usaha mobil penumpang umum (MPU), baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, dengan adanya program angkutan pelajar menunjukkan kepedulian pemerintah akan nasib para penyedia jasa angkutan umum.

“Alhamdulillaah dengan adanya program ini menunjukkan Pemkab Tuban masih memperhatikan penyedia jasa angkutan umum. Kami bersyukur jika program ini benar-benar dijalankan dengan mengandeng supir atau penyedia jasa MPU. Program ini juga bermanfaat bagi pelajar di Tuban, dan bisa mengurangi angka kecelakaan akibat pengendara kendaraan bermotor yang belum cukup usia,” terang Ketua Organda Tuban, Ihsan Hadi. Rabu (28/9/2022)

Ihsan juga berharap kepada pemerintah agar nantinya tidak ada pengadaan bus untuk angkutan pelajar. Ia bersama penyedia jasa MPU lainnya khawatir jika pengadaan bus dilakukan dapat menyebabkan hilangnya pendapatan dan memicu matinya angkutan yang ada saat ini.

“Jika dialihkan keangkutan yang lain atau ada pengadaan bus untuk pelajar, tentunya secara tidak langsung akan berpengaruh kepada supir maupun penyedia jasa angkutan umum. Kami berharap program ini tetap mengandeng dan memperdayakan MPU yang sudah ada. Kami juga berharap nantinya akan ada pembenahan atau peremajaan armada kendaraan dari Pemkab Tuban,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban, Bambang Irawan saat dikonfirmasi menuturkan program angkutan pelajar yang mewajibkan pemenang lelang untuk menggandeng supir atau pelaku usaha MPU tersebut dilakukan guna membantu perekonomian para sopir MPU, yang saat ini mulai jarang dilirik oleh masyarakat. Lantaran lebih memilih untuk mengendarai kendaraan pribadi.

“Nantinya skema yang dipakai buy the service (bayar jasa). Vendor pemenang nantinya diwajibkan menggandeng dan memperdayakan angkutan umum. Yang pasti program angkutan ini gratis bagi pelajar,” terang Bambang

Direncanakan nantinya setiap hari angkutan pelajar akan melibatkan 41 armada yang digunakan, yang akan melayani 14 trayek dengan melintasi 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban. Saat disinggung wilayah mana yang akan dilewati angkutan pelajar Bambang belum memperinci secara pasti daerah mana saja, yang diketahui akan menjadi zonasi trayek ialah wilayah Palang dan juga Jenu.

“Program angkutan pelajar gratis, saat ini masih dalam proses pengadaan di bagian ULP,” jelasnya.

Sekedar diketahui, untuk dapat menyukseskan program ini, Pemkab menyiapkan anggaran senilai Rp440 juta, yang bersumber dari Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2022 (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry