KEDIRI | duta.co – Perekonomian Kota Kediri pada bulan April 2021 menunjukkan arah perbaikan. Setidaknya pasca berakhirnya PPKM, mengacu data nasional.

Ini sebagaimana disampaikan Sofyan Kurnia, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri saat acara media gathering dilanjutkan buka bersama, Rabu (21/04).

Dari sisi konsumsi yang ditunjukkan dengan penguatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) ke level optimis (1 13,33), lebih baik apabila dibandingkan rata-rata triwulan 2021 yang sebesar 99,95.

Selaras dengan hal tersebut, dari sisi aliran kas terjadi kecenderungan peningkatan aliran kas keluar secara gradual meskipun secara net triwulanan tercatat net inflow.

“Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1422 Hijriyah, KPw Bl Kediri memperkirakan akan terjadi peningkatan outflow yang lebih dalam seiring peningkatan kebutuhan uang tunai. Untuk merespon hal tersebut telah disiapkan Uang Layak Edar (ULE) sebanyak 2,76 Trilyun. Angka tersebut meningkat 15% dibandingkan tahun lalu,’ jelasnya.

Adapun penukaran ULE dilayani melalui perbankan di 83 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah kerja BI Kediri. Penukaran ULE dapat juga dilakukan secara kolektif dengan mekanisme penarikan melalui tabungan yang didahului dengan konfirmasi melalui form http://bit.ly/permoh_onanuang2021.

KPw Bl Kediri juga melakukan percepatan dan perluasan penukaran UPK 75. Masyarakat dapat melakukan pemesanan penukaran UPK 75 menggunakan 1 (satu) KTP untuk mendapatkan penukaran maksimal 100 (seratus) lembar dan dapat kembali melakukan penukaran pada hari yang berbeda. Adapun input data pemesanan penukaran dilakukan langsung oleh masyarakat pada PINTAR yang dapat diakses melalui https://pintar.bi.qo.id/.

Sementara itu, penukaran Uang Tidak Layak Edar (UTLE) oleh masyarakat dilayani setiap hari Kamis sebagaimana jadwal operasional KPw Bl Kediri. KPw Bl Kediri menghimbau agar masyarakat senantiasa melakukan penukaran ULE di loket perbankan agar terhindar dari risiko uang palsu. KPw BI Kediri juga menjamin tidak ada fee untuk penukaran ULE yang dilakukan melalui loket resmi perbankan.

Sehubungan dengan pandemi COVID-19 yang masih terjadi, masyarakat dihimbau untuk senantiasa bertransaksi menggunakan sarana pembayaran non -tunai. Masyarakat dapat memanfaatkan internet dan mobile banking untuk bertransaksi dalam nominal besar. Sementara untuk nominal ritel, masyarakat dapat menggunakan QRIS.

“QRIS bukan aplikasi baru, namun merupakan salah satu fitur metode pembayaran yang terintegrasi melalui satu standar QR yang dibangun bersama Bl dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) melibatkan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) bank maupun non-bank (seperti LinkAja, GoPay, OVOt Dana, dsb),” terang Sofywan Kurnia.

Dengan adanya QRIS, masyarakat terhindar dari risiko uang palsu, tidak perlu uang kembalian, serta memudahkan pencatatan transaksi. Selanjutnya BI Kediri bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Kediri akan menggelar Operasi Pasar Murni (OPM) pada tanggal 27 – 30 April 2021 dan 3 – 4 Mei 2021 di berbagai titik di Kota Kediri. Komoditas yang disediakan dalam OPM tersebut antara Iain beras, gula, telur, minyak yang dijual dengan harga di bawah harga pasar untuk membantu masyarakat kurang mampu.

“Mengingat tren tingginya konsumsi masyarakat menjelang hari raya keagamaan, KPw BI Kediri juga menghimbau seluruh masyarakat untuk bijak dalam berbelanja agar tidak memicu kenaikan inflasi yang tinggi. Sisi Iain, para pedagang juga dihimbau untuk tidak melakukan penimbunan maupun aksi mengambil untung yang terlalu tinggi. Melalui inflasi yang terjaga, masyarakat akan semakin sejahtera,” imbuh Kepala KPwBI Kediri. (nng)

KET. FOTO. RAMADHAN : Sofyan Kurnia, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri saat media gathering (istimewa/duta.co)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry