PRAKTIK : Kegiatan menjahit seragam sekolah oleh siswa dan guru pembimbing diruang praktik tata busana SMKN 2 Ngawi. (duta.co/mifta)

NGAWI | duta.co – Program studi tata busana SMKN 2 Ngawi mengajarkan siswa praktek kejuruan dibidang jahit-menjahit seragam identitas sekolah dan seragam praktek kejuruan. Namun, dibalik praktik jahit-menjahit tersebut, juga ada ongkos jahit yang pernah disosialisasikan pada orangtua murid pada awal penerimaan siswa baru 2020/2021.

“Iya, awal penerimaan siswa SMKN 2 Ngawi, untuk seragam sekolah ada ongkos jahitnya,” terang orangtua siswa pada Duta.

Ia menjelaskan, untuk pembayaran ongkos jahit seragam sekolah, orangtua siswa harus datang langsung ke kantor SMKN 2 Ngawi, dan pembayaran tidak diberi kwintansi sebagai tanda bukti pembayaran lunas.

“Waktu itu pembayarannya langsung dikantor SMKN 2 Ngawi, saya tanya kwitansi dijawab nanti langsung dimasukan,” katanya sambil menirukan jawaban pihak SMKN 2 Ngawi.

Terpisah, Tri Yudowibowo kepala SMKN 2 Ngawi, dengan sikap yang tidak berkenan dengan mengarahkan agar konfirmasi ke humas SMKN 2 Ngawi.

“Saya lagi sibuk webinar, tunggu saya panggilkan humasnya,” ketus Tri Yudowibowo singkat sambil berlalu.

Sementara, para siswa yang sedang praktek kejuruan dan sedang menjahit baju seragam sekolah diruang tata busana mengatakan kalau yang lagi praktek tersebut siswa klas Xll (12), dan untuk makan minum juga transport dari biayanya pribadi.

“Yang lagi praktek ini siswa klas Xll (12), kalau untuk makan dan minum kita bawah sendiri dari rumah,” kata salah satu siswa.

Disisi lain, Ratna sapaan wakil kepala SMKN 2 Ngawi, yang juga sebagai guru arsitek mengatakan, situasi masih pandemi sekolah belum berani adakan KBM tatap muka, kalau kegiatan tersebut atas inisiatif dari siswa sendiri yang ingin belajar menjahit.

“Saat ini masih dalam situasi pandemi, sekolah belum berani adakan kegiatan belajar mengajar, kalau siswa yang lagi praktek tata busana itu atas inisiatif sendiri,” ujar Ratna.

Namun Ratna enggan menjelaskan, terkait ongkos jahit seragam sekolah yang dikerjakan oleh siswa dan guru pembimbing pada praktek kejuruan tata busana, dan mengalihkan jawabannya kalau praktek jahit-menjahit seragam sekolah sudah selesai.

“Kegiatan itu kan sudah selesai bulan juli lalu, kalau yang sekarang ini tinggal merubah untuk membesarkan atau mengecilkan ukuran baju,” pungkasnya.mif

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry