PROTEIN : Nurhafid, SPT. MM plt. Kepala Dinas Perikanan Pemkab Kediri (Muhamad Mahbub/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Keberadaan wilayah maritim Negara Indonesia yang cukup luas, tentunya memiliki sumber daya alam berupa ikan yang cukup melimpah. Bila melihat siklus, maka Bulan Oktober ini pasokan ikan di laut saatnya melimpah.

Namun, faktanya kesadaran atas kebutuhan protein rata-rata warga Indonesia, masih rendah dibanding negara Asia. Seperti halnya di Kediri, berdasarkan data, untuk wilayah Kabupaten Kediri. Tingkat konsumsi ikan hanya 21 kg per-kapita setiap tahunnya. Sementara wilayah kota hanya selisih 3kg, atau tepatnya 24 kg per-kapita.

Rendahnya tingkat konsumsi ikan untuk kebutuhan protein, khususnya anak usia dini, jauh dari ketetapan standar nasional sebesar 50kg per-kapita setiap tahun. Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/10), Nurhafid, SPT. MM plt. Kepala Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Kediri membenarkan atas minimnya konsumi ikan.

“Warga di Kabupaten Kediri ini memang tingkat konsumsi ikan masih rendah. Berdasarkan data sekitar 21 kilogram per-kapita per-tahun dibandingkan dengan provinsi maupun standart nasional 50 kilogram. Kami dari Dinas Perikanan ingin melakukan gerakan meningkatkan konsumsi ikan,” jelasnya.

Kurangnya kesadaran masyarakat ini juga terjadi di wilyah Kota Kediri, seperti disampaikan Decky Kristian, Staf Bidang Perikanan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kota Kediri, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

“Warga Kota Kediri mengkonsumsi ikan sekitar 24 kg per-kapita per-tahun. Langkah dilakukan, sering sosialisasi dan pemberian makanan berbahan baku ikan, ke posyandu dan sekolah. Juga melakukan lomba masak ikan. Kemudian memberikan bantuan subsidi untuk kelompok pemberdayaan ikan secara kelompok,” terang Decky.

Namun faktor kesadaran masyarakat menjadikan ikan sebagai konsumi utama, perlu dijadikan perhatian khusus bagi setiap keluarga. “Karena ikan mengandung gizi tinggi terutama protein, sangat bagus untuk anak-anak. Tingkat konsumsi dengan produksi ikan di Kabupaten Kediri tidak sebanding. Bisa mencapai 18 ribu ton setiap tahunnya khususnya ikan lele akhirnya dikirim ke luar daerah,” imbuh Nurhafid. (bub/rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry