SEMPROTAN : Salah satu penyemprotan disinfektan di Desa Nguken. (reinno pareno/duta).

BOJONEGORO | duta.co – Mencegah merebaknya virus corona atau covid 19, warga yang bertempat tinggal di perkotaan hingga pelosok desa giat melakukan penyemprotan disinfektan. Kegiatan itu dilakukan setiap hari.

Bahkan semua jajaran Pemkab Bojonegoro melakukan penyemprotan di sejumlah kantor, pasar, terminal, stasiun dan fasilitas publik. Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfa, Rabu (25/03/2020) mengatakan penyemprotan disinfektan diprioritaskan di pelayanan umum dan tempat tempat publik.

“Untuk penyemprotan kita tidak ada batasan. Cuma skala prioritas yang kami lakukan adalah fasilitas umum dan kantor pelayanan umum. Fasilitas umum itu ada masjid, ada pasar, toko atau warung yang sifatnya besar. Kemudian untuk pelayanan umum, ya ada kantor mall pelayanan publik secara keseluruhan,” katanya.

Pantauan di kegiatan penyemprotan tersebut sesuai Standard Operating Procedure (SOP). Bahan disinfektan yang disemprotkan sesuai standar medis antara lain alkohol 70 persen dan H2CO2. Untuk mengoptimalkan pencegahan dilakukan penyemprotan disinfektan secara massal di seluruh wilayah di Bojonegoro.

Salah satunya di Desa Nguken Kecamatan Padangan. Menurut Arif selaku kepala desa di sana, kegiatan penyemprotan massal tidak hanya membunuh virus, tetapi juga untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya corona.

“Tujuan penyemprotan tidak sekedar membunuh virus corona tidak, lebih daripada itu biar masyarakat tahu bahwa corona ini bener bener membahayakan,” katanya.

Dihubungi terpisah Kepala Desa Manukan Kecamatan Gayam Warngun, selain penyemprotan disinfektan di desanya. Termasuk mensosialisasikan dalam mencegah penyakit menular ini, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup yang baik dan jaga jarak.

“Juga kepada warga saya yang baru datang dari luar daerah, semuanya dipantau dan bekerjasama dengan puskesmas,” terangnya.

Sementara itu update perkembangan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Bojonegoro, pertanggal 25 Maret 2020 Pukul 15.00 WIB. Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Masirin mengatakan terdapat ODP berjumlah 33 orang.

“Termasuk didalamnya, untuk jumlah ODP baru empat orang dan ODP yang telah selesai dalam pemantauan enam orang,” katanya.

Menurutnya, grafik menunjukkan terdapat peningkatan jumlah ODP yang tersebar di beberapa wilayah, untuk itu diharap masyarakat terus bekerjasama untuk saling menjaga dengan melakukan social distancing.

“Tetap di rumah, tidak nongkrong, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan masing masing,” tambahnya. rno