Dr H Anwar Abbas, MM, MAg Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) (FT/TV MUI)

JAKARTA |duta.co — Dr H Anwar Abbas, MM, MAg Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020–2025, terus terang, berharap, agar KH Miftachul Akhyar (Kiai Mif) tetap memimpin MUI, meski baru saja terpilih sebagai Rais Aam PBNU 2021-2026.

“Saya tidak tahu, kenapa beliau (Kiai Mif red.) tidak hadir dalam acara ini. Mungkin ada hubungan dengan permintaan (tidak merangkap jabatan red.) di NU. Yang tim sukses, saya minta betul, saya minta betul, kepada teman-teman yang dari NU,” begitu mantan Sekretaris Jenderal MUI dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LPB MUI tahun 2021 yang terlihat duta.co, Senin (27/12/21)  di TVMUI di Frekwensi 3773Mhz Telkom 4.

Apa permintaan Dr H Anwar Abbas? “Saya minta betul, supaya melobi siapa pun yang bisa kita lobi, agar Ketua Umum (PBNU red) kita ini, tetap menjadi Ketua Umum MUI,” jelas salah seorang Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah ini, dengan sambutan tepuk tangan peserta rapat.

Saya rasa, jelasnya, meski beliau menjadi Rais Aam, tetapi beliau tetap bisa mengerjakan tugas-tugas yang ada di Majelis Ulama Indonesia. “Sepanjang sepengetahuan saya, NU bukan hanya untuk NU saja. Sepanjang sepengetahuan saya, NU adalah untuk umat. untuk bangsa dan untuk kemanusiaan. Untuk itu, bagi saya, terus terang saja, kehadiran Bapak Kiai Miftachul Akhyar di MUI memimpin kita-kita ini, sebuah apa ya..? Sebuah tuntutan. Bagi saya sendiri, ini sebuah keinginan saya,” tegasnya.

Supaya apa? “Supaya persatuan dan kesatuan di lingkungan organisasi kita ini, bisa kita jaga sebaik-baiknya. Dan saya melihat keanggunan beliau, ketawadluan beliau, kerendahan hati beliu dalam memimpin Majelis Ulama Indonesia, ternyata, merupakan sebuah modal untuk memimpin sebuah organisasi (MUI). Dan maaf ini ya, karena saya juga pernah menjadi Sekjen. Kegiatan MUI di massa covid nine ten ini jauh lebih banyak menurut saya, dari pada masa saya yang tidak ada covid,” urainya.

Pekerja Keras

Menurut H Anwar Abbas, pihaknya kadang-kadang bingung juga. “Kok bisa begini. Ya karena menurut saya, Pak Kiai Miftachul Akhyar telah memberikan kebebasan kepada masing-masing ketua bidang untuk berbuat, begitu. Kan ada juga pemimpin yang tidak mau memberikan otoritas kepada bawahan. Tetapi beliau memberikan otoritas, silakan-silakan. Bagi beliau koridornya beliau perhatikan, begitu.”

Oleh karena itu, lanjutnya, minta, kalau perlu kita silaturrahim kepada Rais Aam atau Ketua Umum PBNU. “Kita datang kepada beliau-beliau tersebut, dari lubuk hati yang dalam, kita meminta kepada Nahdlatul Ulama, kebesaran hati dari majelis ulama untuk membolehkan, Rais Aam PBNU KH Miftahcul akhyar tetap bisa melakukan tugasnya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia,” tegasnya.

Alasan lain, demikian Dr H Anwar Abbas, karena maslahatnya jauh lebih besar. “Dan menurut saya, orang yang tahu tentang agama akan memberikan maslahat. Apalagi bagi Nahdlatul Ulama maslahah umum itu harus didahulukan ketimbang maslahah khusus. Kemaslahatan lebih besar harus didahulukan dari pada kemaslahatan lebih kecil.”

“Mudah-mudahan doa kita diijabah oleh Allah sehingga lembaga yang kita cintai ini, tetap dipimpin Kiai Miftachul akhyar seorang tokoh, seorang ulama yang tawadlu, rendah hati yang menurut saya, beliau adalah pekerja keras,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry