Gus Rozaq, aktif dalam Komite Khitthah 26 NU. (FT/ist)

SURABAYA | duta.co – Kritik tajam Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di berbagai forum terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo, mendapat banyak komentar.

Adhie M Massardi, misalnya, menyebut NU sedang menjalankan tugas sejarah, meluruskan kembali jalannya bangsa ini dalam berbangsa dan bernegara.

Karenanya, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini, melihat NU menerapkan “politik banting stir”, dari mendukung kemudian berhadapan. Ini jurus pamungkas NU.

Tetapi, tidak menurut H Abdul Rozaq, salah satu keluarga besar Tambakberas, Jombang. Menurutnya, yang terjadi sekarang ini bukan banting setir, tetapi, setirnya yang dibanting.

“Ini bukan banting setir, tetapi, setirnya yang dibanting. Frustasi, karena gagal memetik untung dari nafsu ashabul qoror (pemangku kebijakan),” jelas Gus Rozaq panggilan akrabnya kepada duta.co, Ahad (20/1/2020) pagi.

Menurut Gus Rozaq, menjelang Pilpres 2020 kemarin, nafsu ashabul qoror (merebut panggung kekuasaan) itu, begitu menonjol, sampai menutupi posisi ashabul haq (pejuang kebenaran).

Padahal, kebijakan seperti itu sudah diingatkan, salah. NU mestinya tetap berada di jalur khitthah. Tetapi, apa yang terjadi?

“Pilpres kemarin, NU terlibat politik praktis dengan alasan ashabul qoror. Puji-puji pemerintah, puji-puji Jokowi. Sekarang, begitu tidak diberi jatah kursi, marah. Kritik habis pemerintah. Apa saja yang dari pemerintah sekarang, salah,” tegasnya.

Jadi? “Ini bukan banting setir. Tapi setirnya yang dibanting. Frustasi dari ashabul qoror yang gagal total. Andai saja mereka dapat jatah kursi, tidak seperti ini,” tegasnya.

Komite Khitthah 26 NU

Masih menurut Gus Rozaq, ada yang menarik dari catatan Adhie M Massardi. Bahwa, NU itu organisasi besar keagamaan yang berbasis moral, dan dikontrol sepenuhnya oleh para kiai berpengaruh di negeri ini.

Jadi tidak mungkin bisa dipakai untuk kepentingan (pragmatis) golongan, apalagi kepentingan pribadi. “Ini yang tidak disadari oleh oknum-oknum PBNU,” tegasnya.

Karena itu, dzurriyah muassis NU berusaha semaksimal mungkin mengembalikan NU pada jalur aslinya. “Dibentuklah Komite Khitthah 26 NU yang diketahui Gus Solah. Semoga beliau diberi kekuatan Allah swt untuk meluruskan NU yang sudah bengkok ini,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry