BERSAMA : Izzul Muttaqin pakai toga foto bersama keluarganya (duta.co/heru)

SITUBONDO | duta.co – Penulis tiga novel filsafat asal Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Izzul Muttaqin dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik pertama kompetensi bahasa Inggris di Institut Zainul Hasan, Kraksaan, Probolinggo, Jumat (16/11/2019).

Pria berusia belia yang menjabat sebagai direktur literasi kampungan dan wartawan Harian Jawa Pos Radar Situbondo ini mendapat piagam penghargaan dari rektor Inzah, Dr Abd Aziz M Ag saat perhelatan wisuda ke 26 di gedung Islamic Center, Probolinggo.

“Ketika mendengar nama saya disebut di hadapan ratusan mahasiswa lainnya. Saya sedikit tidak percaya dan merasa heran. Karena saya mahasiswa pindahan dari kampus Ibrahimy Sukorejo, Situbondo. Satu tahun kuliah di Inzah lalu wisuda dan menerima penghargaan bergengsi ini. Saya benar-benar terkejut,” terang Izzul, panggilan akrab Izzul Muttaqin.

Selanjutnya, pria muda yang ditinggal mati sang ayah sejak masih kecil ini mengaku bersyukur dan terharu dengan apa yang dia gapainya. Dia juga berharap, capaian-capaian dan prestasi yang didapatnya selama ini, bisa menjadi motivasi bagi dirinya maupun orang lain untuk terus maju dan berkembang dalam berbagai aspek.

“Saya tidak akan pernah merasa puas terhadap apa yang telah saya gapai. Dengan bertambahnya umur, maka saya juga harus selalu bergerak lebih maju. Hal itu yang menjadi prinsip saya sejak kecil. Saya ingin membuktikan pada dunia, bahwa anak desa yang dididik tanpa ayah bisa menjadi orang sukses di suatu saat nanti,” ujarnya berapi-api.

Selain itu, Izzul juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga, saudara dan kawan-kawan di Situbondo maupun Probolinggo yang sudah banyak mendukungnya.

“Saya tidak akan menjadi apa-apa tanpa adanya dukungan dari mereka semua. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur memiliki saudara yang cukup baik dan kawan-kawan yang selalu ada untuk saya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Izzul mengatakan bahwa, dirinya akan terus fokus terhadap dunia tulis menulis. Karena dunia tulis menulis baginya bukan hal yang sulit, tapi hal yang menantang untuk semakin maju dalam mengolah atau merangkai kata-kata yang bermakna.

“Saya tidak akan langsung melanjutkan S2. Tapi, saya ingin mengembangkan literasi kampungan. Sebab di komunitas itu, saya bisa belajar dan mengajar. Membuat program-program pelatihan untuk pemuda dan pemudi Situbondo agar terus berkarya,” tegasnya.

Sementara itu, Sibghatullah, warga Kraksaan, Probolinggo mengaku bangga mengenal sosok Izzul Muttaqin. Menurutnya, pemuda kreatif asal Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo itu, telah memberikan banyak motivasi kepadanya dan kawan-kawan lainnya.

“Dari Izzul, saya banyak belajar tentang makna berbagi. Walaupun, Izzul sehari-hari bekerja sebagai wartawan dan direktur komunitas literasi, namun dia masih menyempatkan waktu untuk mengajar ke sekolah-sekolah. Setiap hari sabtu, dia mengajar bahasa Inggris di Pondok Pesantren Zainul Anwar Probolinggo. Semangatnya Izzul, membuat saya kagum,” pungkasnya. her

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry