Tampak Pasangan BAIQ dengan lugas membentangkan nomor urut 1. (FT/IST)

SIDOARJO | duta.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo, Kamis (24/9/2020) melakukan pengundian nomor urut peserta Pilkada 9 Desember 2020.

Hasilnya, Bambang Haryo Sukartono (BHS)-Taufiqulbar mendapat nomor 1, sementara Paslon Mudhlor Ali-Subandi nomor urut 2. Sedangkan Kelana-Dwik Astutik, harus menerima nomor buncit, 3.

Puluhan pendukung Bambang Haryo Sukartono (BHS)-Taufiqulbar yang berkerumun di Coffeshop Fave Hotel, pun bersorak begitu mengetahui jagonya mendapatkan nomor urut 1.

“Alhamdulillah! Sidoarjo Bersatu, Sidoarjo bersatu,” begitu para pendukung Paslon dengan bertagline ‘Baiq’ itu sambil mengacungkan poster kampanye yang sudah mencantumkan nomor urut satu.

Pendukung Paslon Mudhlor Ali-Subandi berusaha tenang. Nomor urut bukanlah penentuan. Meski diakui, Ketua Tim Pemenangan Muhdlor-Subandi, Sullamum Hadi Nurmawan mengatakan sebenarnya ia berharap paslon yang diusungnya akan mendapatkan nomor urut 1.

“Agak susah, tapi coba nanti saya carikan jargon yang bagus,” kata Ketua DPRD Sidoarjo periode 2014-2019 itu seperti dikutip megas-online.com.

Pendukung Bambang Haryo Sukartono (BHS)-Taufiqulbar, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, memilih tumpengan di Aston Hotel. Sejumlah kiai dan habaib dipastikan hadir. Mereka mengaku bersyukur karena mendapatkan nomor urut 1.

“Pilkada serentak kali ini, nomor urut 1 (satu) memiliki makna dahsyat. Disamping mudah diingat, semoga ini tanda-tanda kebangkitan kembali Sidoarjo. Pemilih tidak sulit menjatuhkan pilihannya,” tegas H Nur Hadi ST, yang dikenal sebagai tokoh NU di Kecamatan Taman, Sidoarjo kepada duta.co.

Masih menurut Cak Nur, demikian pengusaha otomatif ini biasa dipanggil, yakin, bahwa trend disparitas (jarak) elektabilitas calon bupati Sidoarjo semakin lebar. Mengutip hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) sampai Agustus kemarin, sosok BHS, sudah di atas angin. Bahkan, trendnya semakin meningkat setelah berpasangan dengan Taufiqulbar.

Padahal, saat itu, ARCI masih memasukkan nama Achmad Amir Aslichin, atau Mas Iin dengan elektabilitas naik dari 5,15%, di bulan Juli naik ke angka 25,81% di bulan Agustus. Sementara Bambang Haryo Soekartono (BHS), tak tertandingi, berada di angka 33,58 persen, pada bulan yang sama.

“BHS naik di kisaran angka hampir 14 %,” tukas Baihaki Siraj, selaku Direktur Ekskutif Lembaga Survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) saat itu.

Berdasar temuan ARCI, BHS ini memiliki trend positif, unggul di semua Kecamatan berjumlah 18 yang ada di Sidoarjo. “Jadi Pak BHS ini merata, hampir di semua kecamatan muncul dan unggul,” jelas Baihaki dikutip nusadaily.com.

“Hebatnya lagi, mayoritas pemilih BHS karena dianggap sosok merakyat dengan kecakapan yang sangat memadai. Jadi, kalau Sidoarjo ingin berubah lebih maju dalam segala bidang, maka, BHS ini orangnya. Apalagi dikawal dengan Taufiqulbar yang memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah,” jelas Cak Nur.

Trend Nomor Satu

KPU Kota Surabaya juga menggelar rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon wali dan wakil wali Kota Surabaya, sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (24/9/2020).

Bakal pasangan calon wali dan wakil wali kota Eri Cahyadi dan Armuji terlihat datang terlebih dahulu di lokasi acara. Sementara itu, bapaslon Machfud Arifin dan Mujiaman datang 30 menit usai Eri-Armuji. Hasilnya, Bapaslon Eri-Armuji mendapatkan nomor urut 1 dan Machfud-Mujiaman mendapatkan nomor urut 2.

Pun KPU Kota Pasuruan, juga tuntas mengggelar sidang pleno hingga penetapan pasangan calon (paslon), Kamis (24/9/2020), dilanjutkan dengan tahapan pengambilan nomor urut untuk pasangan calon (paslon) yakni Raharto Teno Prasetyo-M Hasjim Asjari (TEGAS) dan Saifullah Yusuf – Adi Wibowo.

Acara pengambilan nomor urut ini digelar di Hotel Horizon, Kota Pasuruan. Hasilnya paslon Saifullah Yusuf – Adi Wibowo, mendapat nomor urut 1, sedangkan paslon Raharto Teno Prasetyo – M Hasjim Asjari, peroleh nomor urut 2. (yud,mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry