HARMONI : Wali Kota Mas Abu dan Bunda Fey disambut anak – anak SDN Tamanan (humas / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Alhamdulillah Tahun 2019 Kota Kediri berhasil menekan angka kematian ibu dan anak menjadi nol. Kalimat itulah yang disampaikan Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua TP PKK Kota Kediri saat menyambut Tim Penilai Verifikasi Lapangan untuk Lomba Penilaian Kesatuan Gerak PKK Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta Kesehatan (PKK KKBPK Kesehatan) tingkat Provinsi Jawa Timur di Balai Kelurahan Tamanan, Rabu (8/1).

Tim verifikasi lapang terdiri dari lima orang, diketuai Dra. Suhartuti MM meninjau beberapa titik yang menjadi lokasi penilaian diantaranya Taman Posyandu, Posyandu Lansia, Posyandu Jiwa, Posbindu, Poskelkel, WPA, Kampung IVA dan Rumah Sehat. Bunda Fey sapaan akrab istri Wali Kota Kediri ini, menyampaikan pemerintah kota bersinergi dengan semua pihak berhasil menekan angka kematian Ibu dan bayi di Kota Kediri tahun 2019 menjadi nol.

“Saya akan menggarisbawahi beberapa hal tentang lomba yang kami ikuti yaitu PKK KKBPK Kesehatan nanti bisa melihat langsung apa yang kami kerjakan selama ini. 2019 adalah tahun yang sangat berat bagi kami. Kami bekerja keras untuk menekan angka kematian Ibu dan anak. Semua ini berkat kerjasama yang dilakukan kader yang kami tugasi untuk memantau ibu hamil beresiko tinggi untuk didampingi sehingga angka kematian bisa diminimalisir. Jadi angka kematian ibu dan bayi nol itu bukan suatu yang kebetulan, tetapi sesuatu yang diusahakan,” tuturnya.

Bunda Fey melanjutkan beberapa inovasi yang telah dilakukan tim penggerak PKK diantaranya menjadikan Kelurahan Tamanan sebagai Pilot Project untuk Kampung IVA. “Kampung IVA kami cetuskan pertama kali di Kelurahan Tamanan ini. Tujuannya adalah mencapai target pemeriksaan IVA dan Alhamdulillah capaiannya sangat tinggi dengan adanya kampung IVA tersebut. Nanti Bapak/Ibu juga bisa menyaksikan pemeriksaan IVA secara langsung disini. Lalu juga ada posyandu lentera jiwa yaitu posyandu orang-orang dengan gangguan jiwa,” terangnya

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang turut hadir dalam acara tersebut menuturkan bahwa kolaborasi di Kota Kediri berjalan dengan baik sehingga program-program Pemerintah Kota Kediri bisa berdampak positif di masyarakat.

“Alhamdulillah kita telah berkolaborasi dengan baik. Jadi tidak berjalan sendiri-sendiri. Kita ingin di Kota Kediri ini semua berjalan dengan baik dari sisi ekonomi, sumber daya manusia, kesehatan juga bagus , pertumbuhan ekonominya bagus, angka kematian ibu dan bayi juga nol, tidak ada yang stunting.

Bonus demografi yang terjadi di Indonesia juga menjadi fokus wali kota tersebut. Menurutnya, bukan hanya pembangunan fisik yang terpenting dan diperhatikan, namun Indeks Pembangunan Manusia juga harus meningkat.

“Bonus Demografi yang terjadi di Indonesia di tahun 2020 ini bisa kita petik dan kita bisa terus menjaga bonus demografi ini dengan baik. Negara-negara yang masih memiliki penduduk usia produktif salah satunya adalah Indonesia. Di tahun 2020 ini sampai besok pun kalau kita bisa menyiapkan generasi generasi kita dengan baik dan sungguh-sungguh,” pungkasnya.

Ketua tim penilai Suhartati mengucapkan selamat untuk Kota Kediri yang telah masuk nominator tingkat provinsi Jawa Timur dan menjadi motor penggerak semua pihak untuk berperilaku hidup sehat. “Gerakan  pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga dengan 10 program pokoknya yang mendukung keluarga berencana dan kesehatan telah dilakukan secara nyata. Upaya upaya tersebut harus tetap dilakukan secara berkesinambungan,” terangnya.

Setelah melakukan peninjauan lapang, tim verifikasi dari Provinsi Jawa Timur mengungkapkan kekagumannya melihat semangat dan kekompakan seluruh anggota tim Penggerak PKK Kota Kediri dan menyampaikan kegiatan-kegiatan yang  dilakukan sudah bagus, hanya perlu disinkronisasi. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry