Istri Bupati Sidoarjo, Ning Sasha, sosialisasi bahaya penggunaan Gadget pada anak usia dini, Selasa, (30/8/22). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta co – TP. PKK Kabupaten Sidoarjo terus berupaya mencegah dampak buruk penggunaan gadget yang berlebihan. Upaya tersebut dilakukan melalui sosialisasi pentingnya orang tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

TP. PKK Kabupaten Sidoarjo yang dikomandoi Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor, S.Hum, atau yang akrab dipanggil Ning Sasha itu, jemput bola ke kecamatan dan desa-desa. Kali ini, Ning Sasha bersosialisasi di Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, dan di Kecamatan Tarik, Selasa, (30/8/22).

Tema yang diambil yakni “Kewaspadaan Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini”, dan diikuti Kader TP. PKK dari seluruh kecamatan dan desa.

Selain untuk bersosialisasi dan bersilaturahmi, Ning Sasha ingin mengajak berdialog dan berbagi ilmu dengan masyarakat, khususnya para kaum ibu. Ning Sasha mengungkapkan, bahwa penggunaan internet di Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Lebih dari 77% penduduk Indonesia menggunakan internet di berbagai usia dan golongan.

“Sebagai orang tua harus pintar kreatif dalam mendidik anak terutama pada penggunaan gadget atau HP. Orang tua harus bisa mengarahkan anak agar dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan terhindar dari dampak negatif dari gadget itu sendiri. Semoga dari kegiatan ini kader PKK bisa mempraktekkan di rumah di lingkungannya masing-masing serta di masyarakat sekitar,” sampainya.

Ning Sasha mengatakan, kegiatan seperti ini penting dilakukan. Pasalnya, 2 tahun masa pandemi Covid-19, anak-anak telah banyak bergaul dengan gadget untuk kepentingan sekolahnya. Masa-masa itu bersosialisasi anak-anak sangat berkurang. Pertemuan tatap muka dibatasi dan gadget saat itu menjadi sarana untuk berinteraksi secara online. Atau dengan kata lain, gadget saat itu menjadi teman setia anak-anak yang sekaligus digunakan untuk menghilangkan rasa bosan karena bersosialisasi di luar rumah dibatasi.

“Ketika situasi sudah kembali menjadi normal, sekolah bisa kembali normal kehidupan masyarakat juga bisa kembali normal. Untuk itu, kita selaku orang tua harus bisa berubah agar anak-anak berangsur-angsur mulai meninggalkan gadget dan kita arahkan anak-anak untuk bisa bersosialisasi pada lingkungan teman-teman bermain dengan anak-anak seusianya serta bergaul dengan teman-teman seusianya,” pintanya.

Ning Sasha mengatakan, perlu adanya kewaspadaan akan dampak yang ditimbulkan dari gadget. Bukan hanya pada tontonan seperti YouTube dan permainan games yang banyak, namun, juga pada konten-konten yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh anak-anak.

“Jangan sampai anak-anak menyerap informasi dan apapun yang dia dapatkan dari gadget itu dengan ketidaktahuan mereka sehingga mereka bisa menelan mentah-mentah apa yang dia saksikan yang kedepannya bisa berpengaruh pada kehidupannya seperti adanya pergaulan bebas,” terangnya.

Oleh karena itu, ia mewanti-wanti kepada orang tua untuk benar-benar bisa selektif dengan apa yang ditonton dan apa yang dimainkan anak-anak. Nasehat dan bimbingan harus dilakukan orang tua. Orang tua harus mampu memberikan pengertian mana yang boleh ditonton dan mana yang seharusnya tidak boleh ditonton.

“Apa yang disampaikan oleh orang tua sedikit banyak akan membentuk anak untuk bertanggung jawab akan apa yang dia lihat apa yang dia tonton dan apa yang mereka mainkan karena jika tanpa kontrol orang tua maka anak akan lepas kendali, terbawa arus lingkungan yang kurang baik,” ujarnya.

Ning Sasha yakin, dengan pendekatan dan nasehat yang baik, anak-anak dapat memilah dan memilih tontonan atau games yang dimainkan. Sehingga anak-anak pun bisa bertanggung jawab dengan tontonan dan mainan mereka.

“Dan sekarang yang penting sekali adalah kepada para ibu-ibu jangan segan-segan mengecek HP anak-anak secara berkala, cek story YouTube-nya kalau bisa biar kita tahu apa saja yang dilihat, atau bila perlu dampingi saat maen game, sebagai orang tua jangan hanya merasa mampu memfasilitasi anak dengan gadget akan tetapi juga harus bertanggung jawab dengan aktivitas anak-anak dengan gadgetnya,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, TP. PKK Sidoarjo mengundang narasumber Aan Haryono SE M.Medcom dari praktisi Media dan Jurnalis MNC group dan dr. Hera Wahyuni M.Psi, Psikolog dari universitas Trunojoyo Madura. Dua narasumber kali ini siap membekali kader TP.PKK dengan ilmu bagaimana agar anak bisa secara bijak, aman dalam menggunakan serta terhindar dari bahaya gadget khususnya bagi anak-anak usia dini.

Salah satu materi yang disampaikannya adalah untuk selalu memantau secara berkala, serta membatasi aktivitas anak dengan gadgetnya dan juga bisa mengalihkan aktivitas anak dari gadget dengan melakukan permainan tradisional. (loe)