JAKARTA | duta.co — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Ristek Dikti), Nadiem Makarim mengungkapkan betapa pendidikan seharusnya bertujuan untuk memerdekakan manusia.

Demikian pernyataan Nadiem Makarim dalam upacara hari Pendidikan Nasional di Jakarta, Minggu (02/05).

“Bahwa pendidikan di republik Indonesia, haruslah menuju arah kebahagiaan batin, serta keselamatan hidup lahir. Dan esensi mendasar pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia,” ungkap Mas Menteri Nadiem Makarim.

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan bahwa jika pendidikan berkualitas, maka akan terwujud kemerdekaan belajar.

“Mulai hari ini, bahagia ataupun nestapa, pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia haruslah kita jiwai dan kita hidupkan kembali. Agar semakin lekas berkualitas, serta terwujud kemerdekaan belajar yang sejati,” terangnya.

Upacara Hari Pendidikan Nasional berlangsung secara daring dan luring. Pada penyelenggaraan luring, berlangsung secara khidmat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Nadiem menambahkan, betapa pandemi saat ini menjadi tantangan besar bagi pendidikan kita.

“Lebih dari setahun, saya banyak belajar, memahami kesulitan para orang tua, serta pelajar yang harus berjibaku melawan berbagai tantangan. Belajar dari rumah, sekaligus memendam kerinduan untuk bertemu dan bercengkerama bersama keluarga dan sahabat,” jelasnya.

“Saya memahami betul para pendidik di tengah keterbatasan tidak lelah berinovasi, terus eksplorasi dan menggali berbagai jurus yang jitu, memastikan pembelajaran dapat tersampaikan dengan kualitas yang terbaik,” demikian pernyataan Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Nadiem mengungkapkan betapa ia banyak mendengar keluhan orang tua, terkait tantangan belajar saat ini.

“Saya pun mendengar kiprah dan keluh kesah orang tua, di tengah berbagai kesibukan mampu memainkan berbagai peran. Baik sebagai ayah, ibu, pendidik dan sebagai sahabat para putra-putrinya.” Nadiem mengajak semua pihak untuk terus bersama-sama berjuang dan memperjuangkan pendidikan.

“Di hari lahir Bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara, sekaligus Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita kesampingkan segala keluh kesah. Hari ini, kita bangkitkan semangat menyongsong lembaran baru pendidikan Indonesia. Terlalu lama, pemikiran Ki Hadjar Dewantara tidak kita lakukan sepenuhnya. Terlalu lama pemikiran Ki Hadjar kita gunakan sebagai slogan semata,” tegasnya.

Agenda upacara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh pendidikan nasional, pejabat di lingkungan Kemendikbud Ristekdikti. Upacara ini ditutup oleh doa, yang disampaikan oleh Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud, Dr. M. Hasan Chabibie.

“Kami memohon berkahmu ya Allah, kami memohon ridhoMU untuk segenap pengabdian kami. Ya Allah, jadikanlah hari Pendidikan Nasional tahun ini sebagai momentum untuk serentak bergerak demi mewujudkan Merdeka Belajar, dalam rangka mendidik putra-putri kami menjadikan pelajar yang cerdas, yang menghadirkan nilai-nilai Pancasila dalam pikiran dan tindakan,” demikian doa yang disampaikan Hasan Chabibie, yang juga Plt. Ketua Umum PP MATAN (Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah).

Hasan Chabibie juga berdoa agar Indonesia segera menjadi negeri yang aman dari wabah dan pandemi. “Ya Allah, jauhkan kami dari marabahaya wabah Covid-19 ini, dan kami mohon Engkau Berkenan untuk mengangkat wabah dari negeri yang kami cintai ini,” pungkas Hasan Chabibie, yang juga pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok, Jawa Barat (*).

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry