Petani Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban sedang melakukan pemupukan tanaman padinya.

TUBAN | duta.co – Memasuki musim tanam, sejumlah petani di Kabupaten Tuban mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

Salah seorang petani, Lasmuji (54) asal Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban saat duta.co  di sela-sela berkativitas di sawah miliknya, Rabu (28/9/2022) menuturkan, dalam satu bulan terakhir pupuk bersubsidi seakan hilang dari peredaran. Hal ini membuat ia dan para petani lainnya merasa khawatir tanaman padi yang telah ditanam tidak mendapatkan cukup pupuk.

“Biasanya dapat pupuk di kelompok tani atau kios pupuk yang ada di desa, tapi ini sudah hampir satu bulan sulit dapat pupuk bersubsidi. Kami kawatir kalau tidak dapat pupuk tanaman padi yang telah kita tanam rusak,” terangnya.

Lasmuji menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pupuk, ia terpaksa mencari di kios-kios desa tetangga bahkan harus rela mencari di kecamatan lain seperti Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Jenu. Sejumlah petani juga terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk membeli pupuk non subsidi yang tentunya lebih mahal.

“Pupuk bersubsidi sulit sekarang, bahka sudah cari di kios luar desa, tapi tetap saja tidak ada  atau stoknya lagi kosong,” ujarnya

Petani 54 tahun ini juga mengatakan untuk menuhi kebutuhan pupuk sawah miliknya seluas satu bahu atau sekitar seperempat hektar dimusim tanam ia membutuhkan pupuk sebanyak lima paket. Sementara jatah yang diterima dari kelompok tani hanya satu paket pupuk bersubsidi setiap paket terdiri dari Urea dan NPK Ponska.

Di mana jatah tersebut sangat kurang dari kebutuhan yang harus dipenuhi di musim tanam, sehingga ia terpaksa mencari pupuk diluar kelompok untuk memenuhi kebutuhan tanamannya.

“Harga pupuk bersubsidi setiap paketnya Rp 260 ribu,  tapi kalau tidak ada pupuk subsidi ya terpaksa cari pupuk yang tidak bersubsidi tapi harganya lebih mahal. Meski lebih mahal tetap cari dan terpaksa beli karena saya butuh, kalau yang tidak bersubsidi harganya Rp400ribu,” ucapnya.

Parijan, petani lain juga menyampaikan hal senada ia mengaku mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, padahal ia dan juga petani lainnya sangat membutuhkan pupuk bersubsidi.

“Iya mas, sudah dua minggu cari pupuk bersubsidi sulit didapatkan, padahal saat ini musim tanam dan petani sangat membutuhkan,” katanya

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Eko Arif Yulianto mengungkapkan, untuk pagu alokasi pupuk bersubsidi berdasarkan perubahan ke-2 per Kecamatan sebelum terbitnya Permentan No. 10 Tahun 2022 masih lima jenis pupuk.

Lima jenis pupuk bersubsidi tersebut yakni, SP. 36, ZA, Urea, NPK dan Organik. “Saat ini untuk pupuk bersubsidi masih lima jenis,” pungkasnya. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry