VIRUS : Rombongan Komisi C saat sidak di Jl. Jegles Kelurahan Blabak (Nanang .P Basuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Diawali dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi C dipimpin Ashari .SE dihadiri Ketua DPRD H. Agus Sunoto, Selasa (19/05). Dengan mengundang Kepala Dinas Kesehatan yang juga juru bicara gugus tugas, dr. H. Fauzan Adima, Kepala Dinsos, Ir Triyono Kutut, Kepala BPKAD Bagus Alit, Kepala Barenlitbang Edy Darmasto dan Kepala Bagian Kesra Ardi Handoko. Berlangsung lebih dari 3 jam rapat tertutup bersama tim Satgas Covid-19 ini kemudian dilanjutkan kunjungan ke lapangan kasus klaster pabrik rokok Tulungagung. Sasaran pertama di Kelurahan Tempurejo dan kedua Jl. Jegles Kelurahan Blabak.

“Kami ada aduan bila masyarakatnya susah dikendalikan meski telah diberi anjuran. apakah tim satgas tidak mampu bekerja dengan baik, atau bantuan pemerintah ada masalah atau ada masalah lain terjadi di lokasi tersebut,” ucap Ashari, Wakil Ketua Komisi C ditemui usai RDP. Namun saat tiba di lokasi, justru tanggapan beberapa warga mengaku bahwa bukannya melawan anjuran, namun mereka keluar kawasan karena untuk bekerja. “Lalu siapa yang mencukupi kebutuhan kami,” ucap salah satu warga kepada rombongan Komisi C.

Beberapa anggota dewan pun kaget, seperti disampaikan Handayani, politikus dari Partai Golkar bahwa seharusnya segala kebutuhan dasar dicukupi oleh pemerintah kota. “Kata Pak Wali jangan sampai warga kami kelaparan, seharusnya segala kebutuhan dasar dipenuhi bila kemudian dilakukan lockdown,” terangnya. Disampaikan Siswanto, salah satu warga menjelaskan bahwa sebenarnya warga yang positif corona ini pernah menderita sakit gondok. “Begitu dinyatakan positif lewat rapid test, kemudian dirawat di Puskesmas Ngletih. Kemudian hasil swabnya keluar bila beliau positif. Sduah 11 hari beliau menjalani opname,” jelasnya, terlibat relawan Satgas Covid Tingkat Kelurahan.

Kemudian kunjungan di lokasi kedua juga demikian, didapat penjelasan bahwa banyak warga yang tidak patuh dan memiliki kesadaran mengikuti anjuran pemerintah. “Karena adiknya sering keluar masuk, makanya wajar jika kemudian dia tertular dari kakaknya. Yang kami kuatirkan jika menular ke orang lain. Apalagi posisi rumahnya deket dengan pertigaaan,” ucap salah satu warga kepada rombongan Komisi C.

Terkait ketidakpatuhan masyarakat, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kediri, dr. H. Fauzan Adima membenarkan jika tidak disiplin masyarakat pada anjuran telah dilakukan pemerintah. “Sejauh ini kinerja tim gugus tugas telah bekerja baik, namun kesadaran masyarakat dan kedisiplinan tidak maksimal. Sudah dilakukan isolasi malah kucing-kucingan dengan petugas agar bisa keluar. Kemudian bagi warga luar Kota Kediri diharapkan untuk masuk ruang observasi karena ini sesuai prosedur,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri. (nng)