Mulai Anak SD Hingga Wali Santri Kunjungi Pameran Kesejarahan

325

KEDIRI|duta.co – Sedikitnya 15 ribu pengunjung memadati lokasi Pameran Kesejarahan bertempat di Gedung Yayasan MHM Lirboyo pada hari pertama. Tentunya ini menjadikan kebanggaan tersendiri bagi panitia penyelenggara, untuk memberikan edukasi budaya dan melestarikan sejarah atas perjuangan dilakukan para ulama.

Ditemui disela-sela acara, Agus Imam Mubarok, Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur, mengaku bersyukur atas acara digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendapatkan dukungan dari pengasuh Ponpes Lirboyo bekerjasama dengan Lesbumi PBNU dan didukung Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo Kediri.

Disinggung terkait Keris Tangguh Kahuripan, Gus Barok sapaan akrabnya menjelaskan. Selain almarhum KH. Imam Yahya Mahrus, salah satu pengasuh Pesantren Lirboyo, dirinya juga memiliki pusaka tersebut yang dibuat pada Abah ke-X.

“Dimaksud Keris Tangguh Kahuripan, keris ini merupakan bentuk, tangguh diartikan era dan dibuat pada masa Kerajaan Kahuripan Abad ke X. Menjadikan istimewa ini merupakan keris berusia sepuh, dimana yang memiliki Mbah Kyai Imam dan saya. bermodel katga pamornya keleng dan ini merupakan pusaka temuan,” terang Ketua Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo Kediri.

Sebagai wujud melestarikan sejarah, diterangkan Gus Barok, saat Unesco pada tanggal 25 november 2005 telah mengakui keris sebagai warisan budaya dunia. “Ini menjadikan saya ingin turut melestarikan melalui paguyuban,” imbuhnya.

Terkait animo pengunjung, hampir semua keluarga atau wali santri dan alumni Ponpes Lirboyo yang tersebar di nusantara hadir. “Rencananya siswa-siswi dari SDN Sukorame 2 rencana besok (Jumat, red) akan berkunjung ke sini melihat pameran,” jelasnya. (rci/nng).

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry