Prof Mohammad Nuh. (ft/unusa.ac.id)

SURABAYA | duta.co – Di media sosial nahdliyin tengah ramai isu pelaksanaan Muktamar ke-34 NU bakal mundur. Padahal, PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) baru saja mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang Panitia Nasional Penyelenggara Muktamar XXXIV Nahdlatul Ulama, tertanggal Rabu (27/10/21).

“Saya mendengar wacana baru, muktamar ke-34 NU bakal mundur, tahun depan. Tanda-tandanya semakin jelas. Pemerintah menghapus cuti bersama 24 Desember 2021 dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” demikian salah seorang aktivis NU kepada duta.co, Kamis (28/10/21).

Sementara, jelasnya, Muktamar ke-34 NU bakal berlangsung di hari yang sama, tanggal 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung, saat pemerintah melakukan pengetatan mobilisasi massa. “Saya membaca di medsos, banyak juga yang mendukung wacana pengunduran jadwal muktamar ini. Tapi, ya kita lihat saja nanti,” tambahnya.

Yang jelas, Rabu (27/10), PBNU sudah teken SK Susunan Panitia Nasional bernomor 762/A.II.04/10/21. Berbagai persiapan telah diupayakan agar pelaksanaan forum permusyawaratan tertinggi NU itu, dapat berjalan dengan sukses. Ketua Pengarah Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU, dipercayakan kepada Prof Mohammad Nuh.

Prof M Nuh menginginkan agar seluruh jajaran kepanitiaan bertekad menciptakan kesejukan pada perhelatan muktamar mendatang. “Kita harus ciptakan suasana muktamar yang sejuk. Kita harapkan, kita bawa suasananya sejuk. Siapa yang akan jadi nanti, itu takdir. Tapi tugas kita adalah menyiapkan suasana sejuk,” demikian Prof Nuh dalam rapat persiapan Muktamar ke-34 NU, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Rabu (27/10/2021) sebagaimana warta nu.or.id.

Ia sangat berharap panitia benar-benar menjalankan tugas sebagai pemberi kesejukan, bukan justru menjadi mesin pemanas. Tugas panitia, katanya, memberikan kesejukan di kala situasi memanas dan menghangatkan saat keadaan membeku.

“Kami dari SC (steering committee) berharap betul di antara kita semua, sebagai agen yang membuat kesejukan,” katanya.

Meski demikian, Prof Nuh mengingatkan bahwa kesuksesan muktamar tidak hanya dilihat dari sisi pelaksanaannya saja tetapi juga harus ada konten bermanfaat dan berkualitas, baik dari forum bahtsul masail (waqi’iyah, maudhuiyah, qanuniyah) dan komisi-komisi (program kerja, organisasi, rekomendasi).

Bahkan, Nuh juga mengingatkan supaya komunikasi publik yang dilakukan panitia dapat berjalan baik dan efektif. Hal ini agar tema muktamar yang akan fokus pada bahasan persoalan NU menuju satu abad dan kemandirian dapat diterima dengan baik oleh publik.

“Temanya soal usia NU 100 tahun dikaitkan dengan kemandirian ini sakral betul, sehingga jangan sampai yang tahu hanya kita sendiri. Tetapi kita harapkan publik juga harus sudah mengetahui gagasan besar NU itu apa dan bagaimana di 100 tahun berikutnya,” ujar Nuh yang juga Ketua Dewan Pers ini.

Berjalan Lancar

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU dr Syahrizal Syarif pun mengingatkan agar ada kesuksesan yang harus dicapai. Salah satu yang paling penting adalah peserta muktamar harus dijamin puas ketika menghadiri muktamar.

“Jangan sampai peserta pulang dari muktamar mengeluh, tidak bisa tidur (dan) makanannya tidak enak. Jadi, kita harus usahakan agar peserta mulai dari rumah dia tahu sebagai peserta atau bukan, diterima di Lampung, tinggalnya di mana, masuk komisi mana, itu semua harus kita upayakan. Peserta puas itu jadi ukuran kesuksesan kita,” kata Syahrizal.

Selain itu, panitia harus berusaha dan memastikan agar semua kegiatan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan lancar sesuai jadwal yang telah disusun. Kemudian, Syahrizal sangat berharap agar terpilihnya para pimpinan PBNU nanti berlangsung dengan suasana sejuk.

“Bahtsul masail dan komisi-komisi juga harus melahirkan sesuatu yang pantas untuk NU menghadapi satu abad berikutnya. Jadi kita harus serius betul,” pungkasnya.

Dalam rapat persiapan Muktamar ke-34 NU itu terdapat usulan agar digelar agenda pra-muktamar, sebagaimana muktamar-muktamar sebelumnya. Usulan itu pun disepakati. Pra-muktamar ini merupakan forum yang menyiapkan rumusan masalah dari berbagai isu untuk dibahas di forum muktamar melalui persidangan bahtsul masail dan komisi-komisi. (mky,nu.or.id)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry