Kunjungan untuk pemantauan bersama program penguatan literasi dan numerasi kelas awal di MI Muhammadiyah 25 Surabaya. DUTA/ist

Untuk Melihat Program Penguatan Literasi dan Numerasi Kelas Awal

SURABAYA | duta.co – Muhammadiyah dan program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) melakukan kunjungan pemantauan terhadap hasil program penguatan kualitas pendidikan dan meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang literasi dan numerasi di kelas awal.

Kunjungan itu dilakukan pada Senin (24/1/2022) dan Selasa (25/1/2020) di MI Muhammadiyah 25 Surabaya dan MI Muhammadiyah 5 Surabaya. Hadir dalam kunjungan di MI Muhammadiyah 5 Surabaya yakni Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan Inovasi Jakarta.

Juga hadir Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Perpustakaan Daerah Kota Surabaya. Selain di Surabaya, kegiatan serentak juga dilaksanakan di Sidoarjo, Malang, Gresik, Lamongan dan Ponorogo.

Kerjasama ini sudah dilakukan pada masa fase 1 (2019-2020) yang menunjukkan peningkatan pada kemampuan mengajar guru. Dengan begitu, maka berdampak pula pada keterampilan belajar siswa. Karenanya, hibah Inovasi ini dilanjutkan pada fase 2 (2021-2022).

Melalui kemitraan Muhammadiyah dengan program Inovasi, cara-cara baru untuk meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi kelas awal dilaksanakan di 40 SD/MI yang tersebar di 6 kabupaten dan kota yakni Sidoarjo, Malang, Gresik, Lamongan, Surabaya dan Ponorogo. Di fase 2 ini, program dilaksanakan untuk peningkatan literasi di 7 SD dan 15 MI), sementara untuk numerasi di 9 SD dan 9 MI.

Setelah satu tahun program peningkatan literasi dan numerasi diimplementasikan, upaya ini mulai menunjukkan hasil yang positif dan kemajuan yang signifikan terhadap sekolah-sekolah mitra di 6 kabupaten/kota di Jatim.Sejumlah praktik baik pembelajaran telah dikembangkan dan diimplementasikan langsung di kelas seperti disaksikan oleh pemangku kepentingan yang hadir pada kegiatan pemantauan ini.

Dalam kerja sama di fase 2 ini modul yang dikembangkan oleh INOVASI bersama dengan Muhammadiyah telah diadaptasi dengan melibatkan 6 Perguruan Tinggi Muhammadiyah di setiap kabupaten mitra fase 2 yaitu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).

Ketua Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Jatim, Dr Arbaiyah Yusuf mengatakan , program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat SD/MI.

“Di fase ke-2 ini Inovasi bersama dengan Muhammadiyah melibatkan 6 Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berada di 6 kabupaten/kota sasaran mitra. Dengan harapan keikutsertaan perguruan tinggi dapat menyebarluaskan program secara lebih cepat,” terang Arbaiyah.

Bekerjasama dengan siswa, guru, kepala sekolah dan komite sekolah, program rintisan ini berupaya untuk mengatasi tantangan pembelajaran, diantaranya pemahaman guru terkait literasi dan pembelajaran kelas awal, keterampilan guru mengelola kelas, variasi penggunaan media serta peningkatan hasil belajar literasi siswa.

Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memperkuat dukungan orang tua dan kepala sekolah untuk pengajaran dan pembelajaran di kelas awal, termasuk penyediaan alat dan bahan belajar yang efektif.
Ke depan kerjasama ini akan berlanjut dengan adanya komitmen Muhammadiyah untuk mendiseminasikan program literasi dan numerasi secara mandiri ke 47 SD dan MI di Jatim. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry