SURABAYA | duta.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan guru di Jawa Timur untuk bekerja profesional, berlaku adil, imparsial dan tak diskriminatif dalam memberikan pelayanan publik.

Hal itu menjadi pesan yang ia tekankan saat memberikan arahan dalam Upacara Peringatan Hari Guru Nasional, HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan HUT ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (5/12) pagi.

“Baik guru maupun ASN secara esensi memiliki kesamaan peran penting dalam merawat keberlangsungan kehidupan bangsa. ASN dan guru dipertemukan dalam misi pelayanan dan pengabdian,” Kata Gubernur Khofifah.

Ia menyampaikan KORPRI dibentuk agar birokrasi negara dan kalangan pegawainya berkonsentrasi pada kerja-kerja professional, imparsial dan sebagai aparat negara melayani warga negara.

Pun begitu dengan peringatan Hari Guru yang dilakukan setiap tanggal 25 November. Hari Guru diputuskan untuk mengenang dedikasi para guru yang pada 29 November 1945 mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia.

“PGRI dibentuk sebagai organisasi masyarakat yang bertujuan dalam ranah pendidikan turut berjuang mempertahankan keberlangsungan Republik Indonesia dalam perjalanan Republik Indonesia,” ungkapnya.

Rakyat dalam republik Indonesia adalah Tuan dan Puan yang memiliki hak untuk terlibat berpartisipasi dalam urusan-urusan politik dan pemerintahan bagi pemajuan kesejahteraan rakyat.

Untuk itu ia berpesan agar para ASN dan guru memberikan dedikasi dan pengabdian dengan ikhlas dan imparsial. Selain itu, kerja profesional menjadi hal utama yang tidak bisa dielakkan.

“Jadi jangan pernah melakukan layanan secara diskriminatif baik untuk ASN maupun untuk para guru,” pesannya.

Tak hanya itu, Mantan Menteri Sosial RI ini juga menekankan hal penting bagi ASN dan guru untuk menghadirkan kualitas kerja di Jawa Timur yang berbasi IKI (Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi). Hal tersebut ia tekankan untuk membentuk warga, anak-anak masa depan Jawa Timur, dan anak bangsa sebagai warga yang berkualitas sebagai game changer.

Khofifah menerangkan bahwa game changer memiliki makna agensi yang memiliki daya cipta, kecerdasan dan ketahanan mental untuk menjadi pengubah jalannya permainan, pengubah jalannya sejarah.

“Para guru dan ASN harus berani untuk membangun inisiatif, harus melakukan kolaborasi karena kolaborasi adalah sebuah keniscayaan, dan inovasi juga adalah sebuah keharusan. Di tangan panjenengan semua salah satunya tugas berat dalam jalan pengabdian ini dilakukan,” pungkasnya.

Serahkan Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas, Perak dan Perunggu

Pada kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga menganugerahkan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas dan Perak kepada sejumlah insan berprestasi di Jawa Timur yang telah berprestasi dan berkontribusi terhadap kemajuan Jawa Timur. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/877/KPTS/013/2022.

Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya emas diberikan kepada Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono atas kontribusinya memimpin daerah dengan produksi padi tertinggi nasional berkaitan dengan swasembada, ketahanan dan kedaulatan pangan.

Lalu Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya perak kepada Bupati Madiun Ahmaf Dawami Ragil Saputro atas kontribusinya memimpin daerah dengan produksi padi sepuluh tertinggi nasional berkaitan dengan swasebada, ketahanan dan kedaulatan pangan.

Masih pada kategori yang sama, anugerah Jer Basuki Mawa Beya juga diberikan kepada Kosul Kehormatan Inggris di Surabaya Ivy Kamadjaja atas kontribusinya dalam mempererat dan memajukan hubungan antara Inggris dan Indonesia khususnya Provinsi Jawa Timur terutama pada bidang politik, sosial, ekonomi, dan peluang komersial untuk Inggris di Jawa Timur.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Benny Sampirwanto juga menerima penghargaan yang sama atas kontribusinya dalam penanganan COVID-19 dan mendukung program East Java Super Coridor (EJSC).

Penghargaan dengan kategori yang sama juga diberikan kepada Budi Santosa Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur Periode 2021 – 2022 atas Kontribusinya dalam penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Timur khususnya dalam penanganan penyakit kuku dan mulut serta penanggulangan bencana berbasis pemberdayaan masyarakat di Provinsi Jawa Timur.

Ardo Sahak Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Periode 2021 – 2022 menerima penghargaan yang sama atas kontribusinya dalam mendukung pembinaan program kampung proklim tingkat provinsi dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan di provinsi Jawa Timur.

Kemudian Reza Prakoso Ramadhan Widyaiswara Ahli Pertama juga mendapatkan penghargaan yang sama atas dedikasi dan prestasinya sebagai salah satu widyasiwara berprestasi menurut LAN RI dengan karya tulis ilmiah “Penguatan Literasi Keuangan berbasis Komunitas”. Serta atas kontribusinya mengangkat budaya Jawa Timur pada Lomba Microlearning LAN RI dengan judul “Kearifan Lokal Budaya Bojonegoro Thengul dan Masyarakat Samin. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry