dr. Ardyarini Dyah Savitri,Sp,PD.,FINASIM – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

DIABETES melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena kelainan metabolisme glukosa sehingga terjadi kadar gula darah yang tinggi. Hal ini mengakibatkan perlunya pasien diabetes untuk selalu mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah seumur hidupnya.

Timbul pemahaman di masyarakat bahwa konsumsi obat secara terus menerus mengakibatkan kerusakan pada ginjal. Pada tulisan ini, akan dijelaskan apakah hal tersebut suatu kebenaran ataukah pengertian yang harus diluruskan.

Indonesia menempati peringkat keenam dunia penderita DM tipe 2 terbanyak pada 2017. Dari data International Diabetes Federation (IDF) diprediksi jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 16,7 juta pada 2045.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Pada 2014, tercatat 1,5 juta kematian akibat penyakit ini, yang salah satunya disebabkan karena terjadinya gagal ginjal terminal karena penyakit ginjal diabetik.

Penyakit ginjal diabetik merupakan salah satu komplikasi dari DM tipe 2 yang mengakibatkan penurunan fungsi dan perubahan bentuk ginjal pasien. Komplikasi DM tipe 2 lainnya adalah terjadinya gangguan mata (retinopati), penyakit jantung koroner, stroke dan kaki diabetik.

Hal ini terjadi karena percepatan proses aterosklerosis (penyumbatan dan kakunya pembuluh darah) pasien diabetes utamanya pada pasien uncontrolled diabetes mellitus. Hiperglikemia kronis (kadar gula darah yang tinggi) akan merusak pembuluh darah sedikit demi sedikit melalui proses oksidasi dan inflamasi, baik yang terjadi pada pembuluh darah kecil, seperti mata dan ginjal, maupun pembuluh darah besar seperti jantung dan otak.

Karena itu, kontrol kadar gula darah yang dilakukan baik dengan penerapan gaya hidup sehat, maupun menggunakan obat anti diabetes ataupun insulin sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal diabetik.

Konsumsi obat diabetes melitus secara teratur dengan di bawah supervisi dokter dapat menghindari kemungkinan terjadinya gagal ginjal terminal yang menyebabkan pasien jatuh pada kondisi cuci darah atau risiko kematian. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry