SIDOARJO | duta.co – Guna mengenalkan permainan dan makanan tradisional, Kelompok Bermain/Taman TPAM Sakha Griya Permata Gedangan bekerjasama dengan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) menggelar ‘Festival Ndeso’ (Nostalgia Masa Kecilku), Minggu, (12/1/20). Tampak ratusan siswa, orang tua, dan masyarakat tumpah ruah menikmati berbagai jenis makanan dan dolanan tradisional.

Humas YDSF, Khoirul Anam mengatakan, dalam kegiatan ini, pihaknya memperkenalkan YDSF pada donatur baru maupun lama bahwa YDSF hadir dimana saja, dan menyalurkan dana donatur guna penggalangan dana kemanusian.

“Festival Ndeso ini juga merupakan bentuk kepedulian kepada kearifan lokal pada anak usia dini dan orang tua maupun masyarakat umum, seperti yang diterapkan disini yakni pengenalan makanan tradisional, dan permainan tradisional, ada nasi pecel, nasi liwet, sego boran (boranan) bubur, dan umbi-umbian,” terang Anam.

Isa Anshori, Kepala KB/TK Sakha bersama siswa dilokasi festival ndeso, Minggu (12/1/20) (FT/LOETFI)

Minimalisir Penggunaan Gadget Bagi Anak

Sementara, Ustad Isa Anshori, Kepala Sekolah KB/TK Islam Sakha mengatakan, pihaknya memperkenalkan kearifan lokal dengan beragamnya budaya yang ada di Indonesia. “Disini kita mengenalkan melalui kuliner, permainan dan edukasi, bagaimana kita menghargai bumi. Salah satunya dengan minim plastik,” ujar Isa.

“Sehari kita meminimalisir gadget dengan permainan tradisional khususnya, ada balap karung, yoyo, egrang kaleng, gobak sodor, gangsing, tarik tambang dan lainnya,” imbuhnya.

“Jangan sampai kemajuan Gadget menghilangkan budaya tradisional dan warisan leluhur bangsa,” pungkas Isa saat ditemui ditemani Umi Shofi, Ketua Panitia Festival Ndeso.

Ustad Isa menambahkan, kegiatan ini merupakan puncak tema pembelajaran yang disetiap tahunnya selalu berbeda. Namun, pembinaan aklhak tetap diutamakan sebagaimana adab makan, adab berbagi dengan dengan orang tua, dan lain sebagainya.

“YDSF sangat berperan aktif, sangat mendukung dan support program kegiatan yang ada pada kami. Mereka support kegiatan pendidikan yang ada di kami, baik parenting, serta kegiatan yang berhubungan dengan keluarga dan kemanusian,” paparnya.

Senada, Endang, salah satu wali murid menyampaikan, Festival Ndeso yang mengangkat tema ‘Monggo Pinarak’ ini menyajikan makanan dari masing-masing daerah

“Kurang lebih kita menyediakan 1000 menu free untuk pengunjung. Di samping untuk makanan ini kan anak-anak juga diajak bermain untuk mengingat masa kecil, seperti permainan tali gelang, egrang, gobak sodor, gangsing itu sudah tidak ada maka sekarang di hidupkan kembali,” terang Endang.

Selaku wali murid, Endang berharap, di KB/TK Sakha, akhlak anak-anak tetap didahulukan. “Dilihat jaman sekarang seperti ini saya berharap anak saya menjadi yang masih punya unggah ungguh kepada orang tua,tata kramanya diasah dan,pendidikan agamanya terutama itu,”ucap Endang.

“Dengan mendukung kegiatan ini, kita sama-sama kembali untuk kemasyarakatan, kemanusiaan, baik untuk tingkat anak-anak nya sendiri. Yang tiap tahun diadakan dan wali murid dilibatkan,” kata Endang wali murid dari Ananda Rayan siswa TK A. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry