Ratusan murid MI Darul Ulum yang terpaksa melaksanakan KBM di luar gedung madrasah. (DUTA.CO/Raffael)

PASURUAN | duta.co – Ratusan siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum, di Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, harus telantar saat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di madrasahnya. Mereka terpaksa bersekolah secara darurat, karena lahan gedung madrasahnya masih dalam sengketa dengan ahli waris.

Para siswa-siswi ini terpaksa bersekolah ‘ngemper’ di luar gedung madrasah. Seperti biasanya, mereka pun datang tepat pada jam masuk sekolah. Namun kali ini mereka tidak masuk dalam kelas, melainkan harus duduk bergerombol di luar gedung madrasah, tanpa dilengkapi kursi, bangku maupun papan tulis.

Meski hanya beralaskan terpal beratap langit, namun murid-murid mulai dari kelas 1-6 tetap semangat belajar. Mereka terpaksa mengikuti pelajaran di luar gedung, lantaran madrasahnya disegel ahli waris yang menggugat kepemilikan lahan gedung. Sedangkan MI Darul Ulum merupakan lembaga pendidikan naungan Yayasan Pendidikan Darul Ulum Rowogempol.

Sejak Jumat (22/11), gedung madrasah ini, oleh ahli warisnya, gerbang gedung digembok dengan rantai besar. Bahkan depan tembok gedung, terpasang segel bertulisan ‘Tanah ini masih dalam sengketa ahli waris Almarhumah Ibu Subuhiyah dengan suami sah H. Abdul Mukti. Buku C Desa No: 676. Persil No: 72. Ahli Waris Muhammad Toha, Kuasa Hukum Lutfi dan rekan-rekan’.

Akibat kondisi yang tak layak dalam proses KBM ini menyebabkan proses belajar-mengajar tak optimal. Pelajar dari semua kelas terpaksa dikumpulkan jadi satu. Ironisnya, juga berakibat tak nyamannya anak didik, sehingga terpaksa berdesakan karena sempitnya lahan. Tak pelak, para guru pengajar juga mengikuti dengan duduk di terpal.

Pemandangan yang tak layak ini, membuat kebanyakan murid berdesakan untuk berteduh dari terik matahari yang kian meninggi. Sebagian dari mereka berteduh di pohon besar. Meski demikian para guru, nampak menunjukkan wajah tersenyum. “Ayo anak-anak, semuanya kumpul sesuai kelasnya masing-masing,” kata seorang guru, sembari mengatur muridnya.

Situasi yang kurang sempurna dalam KBM ini, tentunya membuat orang tua murid harus menerima kenyataan yang terjadi. Bahkan pihak sekolah terpaksa memulangkan ratusan murid ini lebih awal dari jam pulang. “Kami hanya inginkan agar anak kami bisa belajar dengan layak,” tandas salah satu orang tua, yang enggan disebut jatidirinya

Sementara itu, Kepala MI Darul Ulum Nurul Hidayat, menyampaikan gedung disegel sejak Jumat (22/11) pagi. “Sejak saat itu, terpaksa anak-anak harus bersekolah di luar gedung. Ini karena ada sengketa dengan ahli waris. Salah satu ahli waris menggugat lahan yang dibangun gedung madrasah ini oleh pihak yayasan,” tegas Nur Hidayat.

Agar persoalan antara pihak yayasan dan ahli waris tak berkelanjutan, rencananya pihak Muspika Lekok, yang didampingi ulama setempat, akan melakasanakan mediasi pada Selasa (26/11) besok. Muspika berharap agar ada solusi, sehingga proses KBM di Madrasah Darul Ulum bisa berjalan sebagaimana mestinya. (raf)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry