Maharani Pertiwi K. S.Si., M. Biotech., Ph.D. – Dosen D4 Analisls Kesehatan, Fakultas Kesehatan

TUBUH kita memerlukan energi yang besar untuk menunjang semua aktivitas, seperti berjalan, berbicara, membaca buku, memasak dan berpikir. Bahkan, ketika tubuh kita tertidur, organ tubuh seperti jantung, otak, paru-paru dan sistem pencernaan tetap memerlukan energi untuk bekerja.

Metabolisme

Makanan yang sehat menyediakan asupan dan cadangan energi bagi seluruh aktivitas tubuh kita. Semua proses untuk pembentukan atau menghabiskan energi inilah yang dikenal dengan metabolisme. Metabolisme dalam tubuh akan tinggi ketika tubuh mendapatkan banyak energi dan menggunakannya semaksimal mungkin. Sebaliknya, metabolisme yang rendah terjadi ketika tubuh tidak memiliki atau bahkan tidak dapat menggunakan banyak energi.

Gula sebagai sumber energi

Makanan yang dikonsumsi akan dicerna dan dipecah menjadi bagian-bagian terkecil seperti glukosa, lemak, protein dan nutrisi yang lain. Semua zat ini akan diserap oleh sel tubuh melalui usus halus dan diangkut oleh darah untuk didistribusikan ke setiap sel dan jaringan dalam tubuh melalui pembuluh darah.

Pada proses ini, suatu zat kimia berupa hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas diperlukan untuk membantu penyerapan gula (glukosa) dari aliran darah ke dalam sel tubuh. Gula inilah yang menjadi salah satu sumber energi utama bagi tubuh. Tanpa insulin, sebagian besar sel dalam tubuh akan kehilangan energi!

Diabetes

Tubuh memiliki pengaturan dalam mengontrol jumlah gula dalam darah. Apabila terlalu banyak atau sedikit kandungan gula dalam darah maka akan menimbulkan kondisi yang berbahaya. Pada kasus diabetes, tubuh tidak memiliki cukup insulin. Kondisi ini menyebabkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap gula, sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah mulai meningkat. Tubuh akan menjadi lebih lelah, dehidrasi dan penurunan tekanan darah. Apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus, maka akan muncul masalah kesehatan lain.

Konsumsi makanan dengan kandungan gula juga dapat mengakibatkan kemampuan tubuh untuk menyimpan dan menggunakan gula secara cepat. Apalagi, aktivitas yang dilakukan tidak terlalu banyak. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan gula di dalam tubuh.

Sumber asupan gula pun menjadi alternatif dalam mencegah penumpukan gula di dalam tubuh. Beberapa sumber asupan gula yang disarankan adalah apel, pir, dan blueberry, sayuran dan kacang-kacangan seperti ubi dan kacang-kacangan, biji-bijian utuh. Makanan-makanan ini telah terbukti mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperkuat kekuatan pankreas.

Ketika sebutir permen dikonsumi, maka kandungan gula (tebu) dalam permen akan dipecah menjadi gula yang sangat sederhana (glukosa). Hal ini menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi naik secara drastis (hiperglikemia), dan menyebabkan respons produksi insulin dari pankreas yang sama cepatnya.

Produksi insulin yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan sel mengeluarkan gula ke dalam darah. Dalam kondisi ini, tubuh akan memerintahkan pelepasan cadangan gula dalam hati untuk mengisi kembali gula dalam aliran darah agar dapat diserap sel.

Ketidakseimbangan yang sering terjadi ini dapat merusak mekanisme keseimbangan kontrol gula kita! Inilah yang memicu masalah kesehatan seperti diabetes dan hipoglikemia, serta trauma pada pankreas!

Penderita diabetes cenderung mengalami ketidakstabilan seperti pada kondisi yang dijelaskan di atas. Apabila produksi insulin kurang dan jumlah gula dalam darah bertambah, tubuh akan menjadi stres. Inilah yang menyebabkan masalah ketika penderita diabetes mengkonsumsi makanan. Tubuh akan sulit mempertahankan kadar gula dalam sel dan dalam darah.

Keseimbangan gula dalam tubuh kita dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi. Diet yang sehat dan seimbang membuat tubuh kita mudah mencerna dan menghasilkan energi. Asupan serat yang cukup, batasi konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula dan olahraga merupakan cara yang jitu untuk mencegah penumpukan gula dalam darah. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry