TULUNGAGUNG | duta.co –  Sampai hari ini, Rabu (23/11/22) masih beredar video pendek ‘ricuh’ di Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII di UIN Tulungagung, di WA grup. Sementara, ada berkah di baliknya, terutama bagi para pedagang kecil.

Pasalnya, barang dagangannya laris manis oleh peserta muspimnas. Kegiatan kelas nasional yang berjalan mulai 17-24 November 2022, itu pesertanya memang dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Jumlahnya sekitar 3.000 orang lebih.

Munawir, salah satu penjual pentol asal Kediri mengaku sejak pembukaan kegiatan Muspimnas sudah stand by di sekitaran kampus. Biasanya dirinya tidak berjualan di kampus tersebut tapi karena ada kabar kegiatan besar, akhirnya dia memilih agak dekat di daerah yang banyak orang.  “Biasanya jarang habis. Tapi karena berkah kegiatan ini, dagangan saya bisa habis,” kata dia.

Dia menceritakan, pembeli pentolnya memang rerata bukan orang asli Tulungagung. Dia mengetahui dari logat bahasa saat berbicara dengannya. Dia menebak, para pembelinya itu dari luar Jawa.  “Saya tanya. Mereka menjawab dari Sumatera,” terang dia.

Hal yang sama dirasakan Opi, anak muda asal Malang. Dia mengaku sudah niat sejak awal untuk membuka lapak di kegiatan Muspimnas. Sejak pembukaan dia bersama teman-temannya datang untuk berjualan.  “Saya jualan kopi. Ada juga beberapa barang titipan dari teman-teman saya,” terangnya.

Dia menceritakan awal-awal memang tidak banyak pemasukan. Namun, setelah peserta mulai banyak, barang dagangannya mulai laris. Bahkan, lapaknya menjadi tempat nongkrong para peserta dari berbagai daerah.  “Saya senang. Karena selain dapat untung ya banyak teman dan kenalan,” ujar pemuda berkacamata itu.

Opi menuturkan, modal yang dikeluarkan itu adalah hasil patungan dengan teman-temannya. Apalagi, komunitasnya di Malang adalah anak-anak muda yang senang dengan bisnis. Sehingga, membuka stand dan berdagang adalah bagian dari semangat kerja komunitasnya.  “Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Berkah Muspimnas PMII,” tutur dia.

Putaran Uang Rp 2,1 M

Roni pedagang lainnya menceritakan warungnya yang biasanya sore sudah tutup namun saat ada Muspimnas PMII dia membuka warungnya sampai pukul sebelas malam.  “Ya yang jaga saya buat dua gelombang,” tutur dia.

Dia mengaku senang sebab dalam sejarah hidupnya sebagai pengelola warung baru kali ini pembelinya datang dari Aceh sampai Papua.  “Saya senang kalau malam hari. Semua suku dan etnis duduk di warung saya. Mereka merasa bergembira. Matur nuwun Muspimnas PMII,” tutur dia.

Sementara itu, Dosen Komunikasi Bisnis IAIN Kediri, Citra Orwela, mengatakan adanya kegiatan nasional di sebuah kota itu akan berdampak pada perekonomian kota tersebut. Termasuk adanya Muspimnas PMII di Tulungagung. Adanya kegiatan tersebut dirinya meyakini membawa dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat. Alasannya, aktivitas jual beli pasti meningkat.

“Jika ada 3000 orang yang hadir. lalu setiap orang berbelanja setiap harinya Rp 100 ribu. Maka sehari bisa ada perputaran uang Rp 300 juta. Bila tujuh hari, maka perputaran uang bisa mencapai Rp 2,1 miliar,” ujarnya.

Berbelanja senilai Rp 100 ribu itu logis sekali. Para peserta pasti membutuhkan makan, rokok, jajan atau nongkrong di beberapa tempat. Dan, tentu ada yang mengisi bahan bakar. Selamat dan Sukses Muspimnas PMII. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry