Wabup Pasuruan, KH Mujib Imron, bersama undangan lainnya menyaksikan simulasi pemulasaran jenazah Covid-19, RSUD Bangil, Sabtu (1/8/2020) sore. kemarin. (DUTA.CO/Abdul Aziz)
PASURUAN | duta.co – RSUD Bangil saat ini memiliki mesin pemulasaran jenazah yang dipastikan sesuai syariat agama Islam. Mesin tersebut didatangkan khusus sekaligus untuk menjawab keraguan masyarakat soal pemulasaran jenazah Covid-19, yang selama ini ditangani tim medis di RSUD Bangil.
Mesin ini cara kerjanya efesien dan membantu dalam menghindari sentuhan fisik antara petugas dengan jenazah Covid-19, juga bisa mencegah penularan virus corona. “Mesin ini melindungi petugas pada saat memandikan jenazah covid-19,” papar Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron, Minggu (2/8).
Untuk mensimulasikan cara kerja mesin tersebut, Wabup menyaksikannya bersama Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin; PCNU Bangil, Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Abdul Rouf, Sekda Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya melihat proses simulasi pemulasaran jenazah.
Mesin tersebut dirancang tertutup dengan dilengkapi pelindung kaca plus ada aliran air mengalir seperti pancuran. Air bisa mengenai seluruh permukaan kulit jenazah, dari segala arah. “Ada alat berbentuk lingkaran untuk meratakan aliran air sehingga mengenai seluruh permukaan kulit jenazah,” kata Mujib.
Selain menyemprotkan air ke seluruh permukaan kulit, mesin ini menurut Mujib juga dilengkapi dengan alat yang bisa merubah posisi jenazah ke kanan dan ke kiri, tanpa dipindahkan dengan kontak fisik secara langsung. “Kalau dulu dimiringkan oleh petugas langsung, tapi mesin ini bisa bekerja sendiri,” paparnya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Bangil, Arma Roosalina mengatakan, rumah sakit Bangil masih memiliki 1 unit mesin pemulasaran yang baru. Rencananya, dalam waktu dekat akan kembali diadakan sehingga bisa langsung digunakan sesuai jumlah kebutuhan. “Sementara baru satu unit,” tandasnya.
Selama pemulasaran jenazah, keluarga boleh menyaksikan langsung dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Keluarga bisa melihat dan biar percaya. Jaraknya juga cukup jauh yakni sekitar 4 meter dari jenazah. Keluarga juga boleh ikut mensholatinya dan berdoa,” imbuh dia. (dul)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry