drg Umi Hanik – Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)
2. Menjaga Kesehatan Gigi
Empat kesalahan umum dalam menyikat gigi. Menyikat gigi nampaknya seperti proses yang mudah, hanya tinggal gosok gosok, kumur kumur, lalu selesai. Namun, sebenarnya ada empat kesalahan umum yang biasa kita lakukan tanpa kita sadari yaitu salah alat, salah waktu, salah cara, dan salah sasaran.
Yang dimaksudkan dengan salah alat adalah meskipun sikat gigi sepertinya one type fit all atau satu tipe untuk semua, pada kenyataannya tidak seperti itu. Setiap orang mempunyai kebutuhan sikat gigi yang berbeda.
Sikat gigi mempunyai empat tingkat kelembutan sikat: hard, medium, soft, dan extra soft. Tiap kelembutan memenuhi kebutuhan khusus bagi individu tertentu. Pasien dengan pendarahan gusi spontan akibat penyakit sistemik tertentu, disarankan menghindari bulu sikat yang keras (hard).
Kesalahan yang kedua adalah salah waktu, yaitu terlalu sering dan terlalu lama menyikat gigi. Anjuran menyikat gigi yang baik adalah dua atau tiga kali sehari. Menyikat gigi terlalu sering akan merusak email (lapisan terluar gigi) atau merusak (mengiritasi) gusi.
Iritasi yang berkelanjutan pada gusi akan menyebabkan infeksi atau peradangan. Jangan lupa untuk mengganti sikat gigi lama dengan sikat gigi yang baru. Perhatikan ujung sikatnya, jika sikat gigi berubah bentuk dan bulu bulunya tidak beraturan, maka saatnya kita mengganti sikat gigi.
Kesalahan yang ketiga adalah salah cara. Cara yang benar dalam menyikat gigi adalah dengan gerakan memutar, atau naik turun. Merah putih, dari bagian yang merah (gusi) ke bagian yang putih (gigi).
Jadi, untuk gigi atas gerakannya turun dari atas, dan gigi bawah gerakannya dari bawah ke atas. Hindari menyikat gigi ke arah samping dengan kuat, karena akan merusak email gigi dan merusak bentuk gusi yang runcing menjadi tumpul. Hendaknya tidak menyikat gigi dengan sudut 90°, tapi menyikatlah dengan sudut 45°, untuk menghindari resesi atau penurunan leher gusi.
Kesalahan yang keempat adalah salah sasaran. Membersihkan gigi tidak hanya gigi saja, tetapi juga lidah. Setelah menyikat gigi, sebelum berkumur, dengan sisa pasta gigi yang masih ada di sikat, kita gosok lidah secara perlahan, agar lidah menjadi bersih dan tidak menjadi sarang kuman penyebab gigi berlubang.
Pada dasarnya warna alami gigi bukanlah putih bersih seperti susu. Sekalipun menggunakan pasta gigi pemutih, hasilnya tidak akan maksimal. Selain itu, idealnya menggunakan pasta gigi hanya sebesar biji kacang.
3. Hubungan Kesehatan Gigi dengan Kesehatan Tubuh
–Â Hubungan kehamilan dengan kesehatan tubuh
Banyak yang bilang setiap kehamilan bakal menyebabkan seorang wanita kehilangan satu giginya. Ini mitos atau fakta? Soal kehilangan gigi, itu adalah mitos!
Namun, soal kehamilan mempengaruhi kesehatan gigi, dan juga mulut seorang wanita, itu fakta! Setiap wanita hamil umumnya akan mengalami gangguan kesehatan mulut. Hal ini disebatkan karena terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang berhubungan dengan reaksi gusi terhadap plak (lapisan tipis protein di permukaan gigi).
Plak yang tidak dibersihkan dengan baik akan menyebabkan keradangan gusi (gingivitis), yang ditandai dengan gejala dan gambaran klinis berupa pembengkaan gusi, berwarna kemerahan dan cenderung mudah berdarah.
Pada wanita hamil pendarahan gusi dapat terjadi dengan tiba tiba dan tanpa sebab. Gingivitis pada ibu hamil dapat terjadi pada wanita yang sebelumnya mempunyai gusi yang baik baik saja, sehingga ada istilah gingivitis kehamilan (pregnancy gingivitis), yang umumnya mulai muncul pada bulan kedua kehamilan.
Gingivitis kehamilan akan berada dalam kondisi yang lebih parah, jika sebelum hamil sudah ada masalah kesehatan gusi. Kalau gingivitis dibiarkan, maka keradangan akan meluas ke jaringan pendukung gigi (periodontal) yang menyebabkan periodontitis.
Kehamilan tidak hanya menyebabkan kondisi gingivitis dan periodontitis, tetapi juga kondisi lainnya seperti tumor. Tumor pada kehamilan bukanlah tumor ganas yang diasosiasikan sebagai kanker, tetapi pembesaran jaringan tertentu di rongga mulut.
Tumor biasanya akan menyusut saat persalinan telah dilewati, namun jika tumor tersebut mengganggu kenyamanan dan aktivitas mulut, seperti makan dan bicara selama kehamilan, maka dokter gigi akan menghilangkan tumor tersebut secara profesional.
– Nyeri alih infeksi gigi
Adalah nyeri di daerah rongga mulut yang meluas ke bagian kepala, mata, hingga telinga. Nyeri alih kerap disalah artikan oleh pasien dan tenaga kesehatan, pasien umumnya menyangka nyeri alih infeksi gigi di daerah kepala hanyalah sakit kepala yang biasa terjadi.
Tenaga kesehatan juga mendiagnosis sakit kepala tanpa mempertimbangkan kemungkinan infeksi gigi, yang berakhir dengan pemberian obat yang tidak tepat.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Namun bukan berarti dokter gigi tidak bisa salah, umumnya diperlukan jam terbang yang lama dan kepekaan dari seorang dokter gigi untuk menyadari bahwa nyeri di daerah kepala hingga mata dan telinga adalah nyeri alih infeksi yang bersumber dari gigi.
Ada beberapa nyeri alih di sekitar kepala yang mungkin bersumber dari gigi :
a.     Nyeri di daerah dahi, kemungkinan akibat adanya infeksi pada gigi seri bagian atas.
b.     Nyeri pada daerah sekitar cuping hidung, kemungkinan akibat infeksi pada gigi taring rahang atas atau geraham kecil rahang atas.
c.       Nyeri pada daerah kening dan telinga bagian atas, kemungkinan akibat infeksi pada gigi geraham rahang atas.
d.     Nyeri pada daerah dagu dan sekitarnya, kemungkinan akibat infeksi pada gigi seri dan taring rahang bawah.
e.     Nyeri atau berdenging pada telinga, sakit pada sudut rahang bawah dan leher, kemungkinan akibat infeksi pada gigi geraham rahang bawah.
f.       Sinusitis dapat disebabkan oleh adanya infeksi pada gigi geraham besar ataupun geraham kecil rahang atas.
Dengan mengetahui nyeri kepala yang bersumber dari infeksi pada gigi, akan membantu kita sebagai pasien dalam memberikan informasi yang tepat kepada tenaga kesehatan, agar tenaga kesehatan mampu memberikan pengobatan yang sesuai. */bersambung
