Rudi Umar Susanto, MPd – Dosen S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BERBICARA tempat pendidikan formal, sekolah menjadi bahan pembahasan yang tidak ada selesainya, kekurangan dan kelebihan sekolah selalu menjadi objek kajian yang hangat, khususnya hal baru terkait konsep merdeka belajar.

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Namun, tidak semua sekolah memiliki kualitas atau mutu yang tinggi untuk mencapai tujuan tersebut.

Sekolah yang berkualitas atau bermutu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yakni kinerja mengajar guru, kurikulum sekolah, pemanfaatan sumber belajar, dan masih banyak lainnya.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Kali ini, kita akan membahas Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) yang diimplementasikan dalam konsep merdeka belajar, sehingga dapat meningkatkan kualitas atau mutu di satuan pendidikan.  Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Undang-Undang Sisdiknas/2003).

Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan Pendidikan.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan, atau yang lebih mudah diingat sebagai Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, KOS dikembangkan sesuai  dengan konteks dan kebutuhan peserta didik serta satuan pendidikan.

Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan pengembangan pembelajaran di satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini (baca: KOS) juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna  disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.

BEKAM: 5 Prinsip Pengembangan KOS

Dalam merancang Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) memerlukan 5 pijakan, kita singkat dengan istilah BEKAM (Berpusat pada Peserta Didik, Esensial, Kontekstual, Akuntabel, Melibatkan Pemangku Kepentingan).

Hal ini untuk menyukseskan kurikulum operasional di satuan pendidikan. Adapun prinsip detailnya yaitu, (1) Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta  kepentingan peserta didik.

Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah. (2) Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting atau utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan.

Bahasa yang digunakan  lugas, ringkas, dan mudah dipahami. (3) Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).

(4) Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual. (5) Melibatkan pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Setelah mengetahui prinsip kurikulum operasional sekolah, perlu diketahui bahwa kualitas sekolah harus didahului oleh efektivitas semua program sekolah sebagai organisasi yang dijalankannya ke dalam sistem yang terorganisasi dan terintegrasi (Hoy dan Miskel, 2013).

Sebagai sebuah organisasi, sekolah mengambil masukan dari lingkungan (input), mengubah atau mengolahnya (proses), dan memproduksi hasil (output). Efektif yang dimaksudkan di sini adalah sebuah keadaan dimana tujuan menjadi ukuran untuk hasil yang diperoleh.

Maka pendidikan lebih tepat diarahkan sebagai sebuah proses dalam mengubah input menjadi output yang berbeda. Berbeda disini bukan berarti menghasilkan sesuatu yang sama sekali berbeda, tetapi menjadikan input yang ada menjadi memiliki nilai tambah bersifat abstrak setelah melalui proses, namun tetap dengan keadaan serupa.

Akhir kata, untuk mencapai sekolah yang bermutu dan berkualitas, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memajukan proses pembelajaran melalui merancang kurikulum operasional sekolah. *

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry