Wakil Gubernur JAtim Emil Elestiato Dardak, saat berdiskusi dengan komunitas animasi dalam rangkaian Gebyar Start up 2020

Komunitas Animasi di Malang Dilirik Perusahaan Jepang

SURABAYA | duta.co – Animator di Indonesia cukup diperhitungkan di dunia. Salah satunya dari Malang Jawa timur. Rata-rata mereka adalah usia muda yang biasa disebut kaum millennial namun sayangnya kebanyakan daeri merek bekerja sendiri dan membesarkan namanya Bersama komunitasnnya masing-masing. Padahal ini merupakan asset yang perlu dikawal dan bisa mengundang investor.

Di wilayah Malang terdapat kelompok animator muda yang memiliki produk yang cukup bagus. Bahkan beberapa personelnya sempat diajak kerjasama perusahaan film dunia. Meski memiliki kualitas mendunia, namun komunitas ini bekerja sendiri. Belum tersentuh tangan pemerintah untuk mengembangkan sayapnya.

Hal inilah yang ditangkap Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur. Komunitas ini digandeng untuk dipertemukan dengan perusahaan animasi di dunia.

“Pak Aris kalau ada investor yang buka factory di Malang kami tidak akan kesulitan. Selama ini kami bekerja di rumah masing-masing,” kata Kepala DPMPTSP Jawa Timur, Aris Mukiyono, menceritakan percakapannya dengan salah satu animator Malang.

Wakil Gubernur JAtim Emil Elestiato Dardak, saat berdiskusi dengan komunitas animasi dalam rangkaian Gebyar Start up 2020

Pasca itu, DPMPTSP mulai mencarikan jalan keluar dengan mendatangkan perwakilan tiga negara. Belanda, Asutralia dan Jepang. Bahkan Jepang langsung dihadiri konsulatnya di Surabaya.

Lanjut Aris, perwakilan Jepang tertarik dengan komunitas animasi di Malang. Padahal Jepang terkenal gudangnya animasi.

“Jepang itu tertarik pada salah satu produk dari komunitas animasi di Malang. Bahkan memberi kisi-kisi tentang project yang diinginkan beberapa perusahaan animasi di Jepang. Itu buat masukan bagi komunitas di Malang, bahkan yang memberikan adalah konsulat Jepang yang ada di Surabaya Mr Fani langsung,” paparnya.

Sedangkan perwakilan dari Belanda menyatakan sengan melihat hasil dari para animator asal Malang. “Mereka minta nomer para komunitas animasi dan saya minta mereka menghubungi langsung. Karena Pemprov hanya menghubungkan saja,” ungkapnya.

Menggandeng para animator asal Malang ini merupakan rangkaian dari Gebyar Start Up 2020. Acara ini merupakan bentuk kolaborasi lintas unit dalam membangun trobosan terkait kinerja investasi di Provinsi Jawa Timur.

Gebyar Start Up 2020 ini juga menghadirkan beberapa tokoh start up Jawa Timur Sebut saja nama-nama seperti Bayu Skak, Agus Setyawan, Husna, Andie Boediman, Vicky  Arief, Brillyanes Sanawiri, dan masih banyak lagi nama-nama tokoh start up yang tidak asing di kalangan kaum millenial Jawa Timur.

Turut joint pula pada acara tersebut Konsulat Jendral dan Kedutaan dari 3 (tiga) Negara, yaitu Australia, Jepang dan Inggris. Gebyar Start Up Virtual 2020 juga menghadirkan perform dari artis penyanyi Surabaya yang lagi tranding saat ini hingga manca negara, yaitu Sara Fajira.

“Saya mencoba untuk menggandeng yang selama ini dibiarkan. Saya menggandeng teman-teman millenial yang memiliki pikiran bagus. Selama ini dari sisi hulu dicover Disperindag dan Dinas Koperasi yang melakukan pemberdayaan SDM nya.  Dari sisi hilir mereka butuh dipasarkan,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya mencoba bersinergi dengan East Java Super Corridor (EJSC) yang ada di tiap Badan Koordinator Wilayah untuk menampung potensi millennial di daerah tersebut. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry