Disharge Planning Menggunakan Video

Nunik Purwanti – Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

SKIZOFRENIA merupakan kasus yang paling sering sering dijumpai. Penyebab yang paling sering terjadi salah satunya adalah kondisi ekonomi yang rendah. Skizofrenia menduduki peringkat ke 4 dari 10 penyakit terbesar di dunia. (Stuart dalam Sri Suryaningrum 2013, David 2004). Pasien yang mengalami skizofrenia biasanya tidak dapat sembuh total, hampir   80% pasien mengalami kekambuhan berulang Arif (2006).

Tingginya angka kejadian skizofrenia dan  kekambuhannya, disebabkan   karena selama ini masyarakat mengangggap bahwa skizofrenia merupakan aib bagi keluarga. Tidak jarang jika ada salah satu anggota dari keluarga yang menderita skizofrenia mereka melakukan pemasungan.

Setelah pasien sembuh dan keluar dari rumah sakit, keluarga tidak memberikan dukungan bahkan menganggap bahwa pasien menjadi beban bagi keluarga, sehingga dampak dari beban yang dirasakan oleh keluarga akan mempengaruhi kemampuan keluarga dalam merawat pasien dengan baik. Pemberian informasi mengenai perawatan pada pasien skizofrenia sangat diperlukan terutama melalui pendidikan kesehatan bagi keluarga.

Pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga dengan skizofrenia merupakan salah satu program dalam perawatan kesehatan jiwa, berupa pendekatan bersifat edukatif dan pragmatif. Program pendidikan kesehatan merupakan langkah yang digunakan agar keluarga dapat ikut serta dalam menurunkan faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan gejala perilaku.

Pendidikan kesehatan pada keluarga sangat penting dilakukan agar keluarga dapat memberikan support, dan akan mengubah pemahaman keluarga bahwa orang dengan gangguan jiwa dapat hidup dengan baik asalkan pasien dapat mengontrol emosi dan perilakunya. (Ridwan 2013, Ni Made 2010). Pendidikan kesehatan saat di rumah sakit adalah melalui perencanaan pulang (discharge planning).

Discharge planning adalah pengembangan perencanaan ditujukan untuk pasien dan keluarga sebelum mereka meninggalkan rumah sakit. Perencanaan discharge planning yang baik dapat mengurangi pasien tinggal di rumah sakit, sekaligus dapat mengurangi angka kekambuhan. Pelaksanaan discharge planning di rumah sakit pada umumnya menggunakan metoda ceramah dan diskusi, penggunaan media atau alat peraga yang digunakan beraneka ragam.

Media yang lebih banyak pancaindera yang digunakan memudahkan  pengertian, pemahaman dan pengetahuan. Pancaindera yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke mata adalah mata (75% sampai 87%) .

Penggunaan media yang menggunakan pencaindera lebih dari satu diantaranya adalah video. Video merupakan media yang mempunyai ciri menyajikan visual dinamis dan sebelum digunakan dirancang terlebih dahulu, dihasilkan melalui proses mekanik dan elektronik. (Heri DJ, 2009, Kumboyono, 2011).

  Video sebagai media elektronik adalah media komunikasi yang memiliki unsur audio-visual yaitu terdapat unsur narasi, musik, dialog, sound efect, gambar, teks, animasi dan grafik (Arsyad, 2010).

Media audio visual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari sasaran, dimana penggunaan penggunaan audivisual melibatkan semua alat pembelajaran, sehingga semakin banyak alat indera yang terlibat untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan isi informasi tersebut dapat di mengerti dan dipertahankan dalam ingatan (Juliantoro, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah sakit Jiwa Menur Surabaya, penggunaan video sebagai alat bantu dalam memberikan discharge planning pada keluarga saat pasien menjelang pulang sangatlah bermanfaat. Keluarga dapat dengan mudah menerima pemberian informasi cara merawat pasien saat dirumah. Kerja sama yang baik antara tim kesehatan, keluarga dan pasien sangat diperlukan, dengan tujuan mencegah kekambuhan pasien skizofrenia.

Pasein skizofrenia, setelah dinyatakan sembuh, berhak mendapatkan perlakuan yang baik dari masyarakat sekitar layaknya manusia pada uumnya. Kenyataannya di lapangan, masyarakat masih banyak yang menghindari pasien. Keluarga dirumah banyak yang mengabaikan dan tidak mendukung pasien. Pemberian discharge planning bagaimana merawat pasien dirumah, penting bagi keluarga untuk dapat memberikan dukungan pada pasien, mengurangi beban stress dan mencegah kekambuhan pasien.  *