SURABAYA | duta.co – Cara unik dipilih warga Wonocolo RT 03 RW 05 Kelurahan Jemurwonosari Surabaya untuk sosialisasi protokol kesehatan menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Mereka berinovasi dengan menyulap wilayahnya menjadi “Kampung Lalu Lintas Steril Covid-19”.

Kampung ini diberi rambu-rambu protokol kesehatan yang didesain mirip rambu lalu lintas. Selain itu, ada juga grafiti bertema membasmi Covid-19 di pintu masuk gang wilayah inj

Kampung ini sengaja diciptakan agar warga Wonocolo terbebas dari virus corona. Berawal dari banyaknya warga yang terpapar hingga ada yang meninggal dunia dengan status PDP, sehingga muncullah ide untuk membuat kampung tersebut.

Ali (38) penggagas “Kampung Lalu Lintas Steril Covid-19” menjelaskan, ide membuat kampung bertema lalu lintas karena dirinya tidak ingin banyak imbauan yang ditempel di tembok tanpa mengindahkan estetika.

“Saya pilih cara yang simpel atau ringkes dengan mengingatkan warga melalui rambu-rambu covid yang kita pasang di depan pintu masuk kampung. Dengan cara ini imbauan melaksanakan protokol kesehatan bisa lebih berestetika,” kata Achmad Ali, Minggu (2/8/2020).

Disebut kampung lalu lintas, kata dia, karena ada rambu-rambu covid yang mirip rambu lalu-lintas. Ada 3 rambu-rambu covid yang dipasang di pintu masuk kampung, yakni dilarang masuk tanpa menggunkan masker, hati-hati jaga jarak minimal 1,5 meter dan dilarang berhenti mematuhi protokol covid.

“Rambu-rambu tersebut untuk mengingatkan warga betapa pentingnya menjaga diri dengan mematuhi protokol covid agar tidak menjadi pasien baru atau menambah daftar pasien rumah sakit,” terangnya.

Selain rambu-rambu covid-19, lanjut Ali, di “Kampung Lalu Lintas Steril Covid-19” yang berada di wilayah kampung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini, juga dipasang traffic light covid-19 di depan gang.

“Dari tiga warna traffic light yang memiliki makna masing-masing, kita hanya nyalakan yang warna kuning dengan makna hati-hati. Artinya, hati-hati terhadap covid dan jangan pernah berhenti mematuhi protokol covid di masa pandemi ini,” lanjutnya.

Sementara, Ahmad Maruf Ketua RT 03 RW 05 mengatakan, sebagai penggerak aksi sosial untuk mencegah penyebaran covid-19, telah dibentuk “Tim Gugur Tugas”. Tim inilah yang bertugas menegur dan mengingatkan warga agar tetap mematuhi protokol covid-19.

“Kita juga telah membentuk Tim Gugur Tugas yang dikoordinatori Ahmad Baidowi yang setiap hari bertugas di pos jaga. Kalau ada warga yang tidak mematuhi protokol covid seperti tidak mengenakan masker akan ditegur dan diingatkan,” terang Maruf.

Koordinator Tim Gugur Tugas Ahmad Baidowi menambahkan, di “Kampung Lalu Lintas Steril Covid” juga ada Area edukasi “Seputar Informasi Lalu Lintas Covid”.

“Semua update informasi tentang covid kita pampang di area edukasi dengan harapan warga tahu perkembangan seputar covid dan bahaya covid,” bebernya.

Adapun terwujudnya Kampung Lalu Lintas Steril Covid-19 ini adalah swadaya warga dan juga dibantu beberapa rekan dari warga sekitar.

“Terwujudnya kampung ini atas swadaya masyarakat yang juga dibantu beberapa rekan dari warga,” katanya.

Ditanya tentang penamaan Gugur Tugas, kata Baidowi, nama Gugur Tugas diambil dari pribadi kita sebagai makhluk sosial.

“Artinya, kita menggugurkan tugas sebagai makhluk sosial untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 di masa pandemi ini,” pungkasnya. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry